TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar Rian Ernest kembali gagal menduduki kursi DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024. Sebelumnya, Rian juga sempat mencalonkan diri sebagai caleg DPR di Pemilu 2019.

Pada Pemilu kali ini, politikus berusia 36 tahun itu bertarung di daerah pemilihan (Dapil) Jakarta 5 yang meliputi Jatinegara, Duren Sawit, dan Kramat Jati.

Melalui akun X pribadinya, Rian berterima kasih kepada warga Jatinegara, Duren Sawit, dan Kramat Jati yang sudah memilihnya.

“Dari hasil perhitungan, aku mendapatkan hampir 11 ribu suara. Di Dapil 5 DPRD suara Golkar naik drastis dan sukses mempertahankan kursi, namun pencapaian ini belum bisa mengantarkanku ke DPRD DKI Jakarta,” ujar Rian dalam video yang diunggah di akun X @rianernesto, dikutip Sabtu, 9 Maret 2024.

Rian mengatakan dirinya tetap bersyukur bisa melalui proses kampanye dan interaksi bersama warga Dapil 5. “Terima kasih atas sapaan dan curhat aduan masalah selama 8 bulan kami bekerja di lapangan. Aku mengucapkan terima kasih kepada hampir 11 ribu suara yang memberi amanah kepada seorang Rian.”

Menurut dia, setiap suara yang diberikan kepadanya bukan sekadar angka, melainkan amanah. Rian menegaskan dirinya akan terus berkarya bersama Partai Golkar.

Dalam hasil perolehan suara, Rian Ernest tercatat mendapatkan total 10.792 suara. Dia menempati posisi ketiga, di mana posisi pertama dan kedua ditempati oleh Alia Noorayu Laksono dengan total 12.381 suara dan Biantra Ardhana Wiyogo dengan total 10.829 suara.

Rian Ernest sebelumnya aktif di PSI. Pada 2019 dia menjadi caleg untuk kursi DPR RI dan mendapat suara 69.316. Namun dia gagal lolos ke Senayan karena PSI tidak lolos syarat minimal parlemen 4 persen.

Pada pertengahan 2022, dia mengundurkan diri dari PSI, dan tak lama setelah itu dia bergabung ke Golkar.

“Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari PSI. Meski berat, saya meyakini ini langkah yang benar demi langkah politik saya ke depannya,” kata Rian, melalui video yang diunggah di akun Facebooknya, Kamis, 15 Desember 2022.

DEFARA DHANYA | AMY HEPPY

Pilihan Editor: Stanford Mau Bangun Kampus di IKN, Kemendikbud: Kami Belum Terima Usulan Itu