Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Minggu, 3 Maret 2024 16:22 WIB

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)

TEMPO.CO, Jakarta - Deklarasi Ciganjur adalah pertemuan penting antara mahasiswa dan tokoh oposisi Orde Baru pada 10 November 1998 antara lain Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X. Deklarasi tersebut bertujuan untuk mendesak reformasi total dengan menanggalkan segala unsur politik Orde Baru.

Berdasarkan artikel ilmiah berjudul Kontribusi Etika Islam Pada Pendidikan Politik: Solusi Bagi Problema Civil Society Indonesia Era Reformasi yang ditulis oleh M. Abdul Fattah Santoso pertemuan yang menghasilkan Deklarasi Ciganjur itu menghasilkan delapan butir deklarasi yang menegaskan tekad untuk membangun pemerintahan yang bersih dan demokratis berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, demi menjaga persatuan dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.

Meskipun berhasil mencapai beberapa keputusan penting, seperti menghapus dwifungsi ABRI dalam enam tahun dan menyelenggarakan pemilu pada Mei 1999, deklarasi ini dianggap mengecewakan oleh sebagian tokoh pro-demokrasi karena tidak cukup tegas dan normatif.

Dalam laporan Majalah Tempo yang berjudul Deklarator Ciganjur dan Demokrasi, menjelaskan kekecewaan terhadap tokoh-tokoh Ciganjur tersebut. Menurutnya, mahasiswa harus menelan kekecewaan karena keempat tokoh tersebut tidak tumbuh dari bawah dan tidak memiliki sifat demokrasi dari dalam diri mereka.

Pertemuan itu menghasilkan Deklarasi Ciganjur, yang berisi delapan butir pokok pemikiran tentang reformasi.

  1. Mengupayakan terciptanya kesatuan dan persatuan nasional.
  2. Menegakkan kembali kedaulatan rakyat.
  3. Melaksanakan desentralisasi pemerintahan sesuai dengan otonomi daerah.
  4. Melaksanakan reformasi sesuai dengan dengan kepentingan generasi bangsa.
  5. Melaksanakan pemilu yang luber dan jurdil guna mengakhiri masa pemerintahan transisi.
  6. Menghapus Dwifungsi ABRI secara bertahap.
  7. Mengusut pelaku KKN dengan diawali pengusutan kasus KKN yang dilakukan oleh Soeharto dan Kroninya.
  8. Mendesak seluruh anggota Pam Swakarsa untuk membubarkan diri.
Advertising
Advertising

Profil Gus Dur

Dilansir dari journal.formosapublisher.org, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah tokoh Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia. Selain sebagai ulama, Gus Dur juga dikenal sebagai negarawan yang memahami pentingnya pluralisme bagi bangsa. Ia adalah salah satu tokoh reformasi yang berpengaruh besar bagi Indonesia.

Dia menjadi inisiator pertemuan Ciganjur yang dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono, Megawati, dan Amien Rais. Tokoh reformasi yang hadir di Ciganjur menyebut diri mereka sebagai kelompok Poros Tengah yang bertekad meruntuhkan agenda reformasi di Indonesia. Selain itu, Gus Dur juga merupakan penggagas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mayoritas anggotanya berasal dari NU.

Gus Dur menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat PKB, sementara Matori Abdul Jalil sebagai ketua umum partai. PKB juga melahirkan beberapa tokoh reformasi yang memiliki pemikiran kritis. Tokoh-tokoh reformasi dari PKB dan Kelompok Poros Tengah mendukung penuh Gus Dur sebagai calon presiden dalam pemilu pertama pasca-reformasi.

Gus Dur kemudian terpilih sebagai Presiden RI menggantikan Presiden ketiga, sementara Megawati terpilih sebagai wakil presiden. Namun, MPR mencopot mandat dari Gus Dur di tengah masa pemerintahannya. Gus Dur meninggal pada 30 Desember 2009 dan pemakamannya dilakukan di Jombang. Beberapa tokoh reformasi turut mengantarkannya sampai tempat pemakaman.

Profil Megawati

Megawati Soekarno Putri adalah simbol perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Ketika jabatannya sebagai ketua PDI diturunkan oleh Soerjadi dengan dukungan rezim Orba, Megawati mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pesaing PDI.

Megawati, sejak itu, menjaga jarak dengan rezim Soeharto. Sebagai pemimpin dalam tokoh reformasi, Megawati memiliki peran penting dalam membangkitkan kembali nilai-nilai demokrasi dan nasionalisme. Partai yang didirikan Megawati meraih suara besar, bahkan mengalahkan Golkar.

Profil Sultan Hamengkubuwono X

Sri Sultan Hamengkubuwono X atau Sultan HB X adalah sosok Raja Yogyakarta yang memainkan peran penting dalam mempertahankan persatuan bangsa Indonesia, terutama saat terjadi ancaman disintegrasi akibat krisis moneter dan pemisahan Timor Timur dari Indonesia yang memicu separatisme di beberapa wilayah.

Sri Sultan, sebelum reformasi, sering turun ke jalan untuk menenangkan para demonstran agar tidak melakukan tindakan kekerasan, terutama di Yogyakarta. Meskipun terjadi beberapa bentrokan di sudut kota seperti di Gejayan yang menelan korban jiwa, Yogyakarta tetap terkendali dan tidak separah wilayah lainnya. Sri Sultan juga merupakan tokoh reformasi yang berperan sebagai pengendali massa.

Profil Amien Rais

Muhammad Amien Rais pernah menjabat sebagai Ketua MPR pada periode 1999-2004. Dia memiliki peran penting dalam memulai gerakan reformasi dan mengakhiri era pemerintahan Orde Baru, bersama dengan beberapa tokoh dan gerakan mahasiswa pada 1998.

Pada tahun 1998, Amien aktif dalam gerakan reformasi dengan mengangkat isu suksesi kepemimpinan nasional dan bergerak bersama mahasiswa dan masyarakat. Ia juga menyuarakan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mampu mengatasi krisis multi-sektoral.

ANANDA BINTANG I ANNISA FIRDAUSI

Pilihan Editor: Para Ciganjuriawan, Bersatulah

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

8 jam lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

12 jam lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

13 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

13 jam lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

14 jam lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

14 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

15 jam lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

16 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya