Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

Minggu, 3 Maret 2024 08:29 WIB

Khofifah di acara Silaturahmi Kebangsaan Bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu 2 Maret 2024. Dok. Tim Media Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan dengan 1.600 Muslimat NU Jawa Timur dan para relawan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor pada Sabtu, 2 Maret 2024.

"Bapak-bapak, Ibu-ibu sekalian inti acara sore hari ini adalah saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu semuanya," kata Prabowo, dikutip dari keterangan resminya.

Prabowo berterima kasih secara khusus untuk dukungan para relawan, Muslimat NU, kyai, dan ulama kepadanya. Dia juga menyebutkan rasa terima kasihnya kepada Khofifah Indar Parawansa yang menjado Ketua Tim Kampanye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur.

"Saya ingin berterimakasih kepada Ibu Khofifah dan semua pemimpin-pemimpin Muslimat, NU, relawan di mana-mana yang tidak malu-malu dengan gagah berani mendukung Prabowo-Gibran," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Prabowo melanjutkan, dirinya selalu merasa dekat dengan Nahdlatul Ulama sejak masih muda. Dia bahkan menyebutkan nama mantan Presiden RI yang juga tokoh NU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Advertising
Advertising

"Saya dikatakan jadi salah satu yang sangat dekat dengan Gus Dur. Dari sangat muda kita saling kenal, beliau juga sering ke rumah saya, bahkan rumah beliau persis berada di seberang rumah kakek dan nenek saya," ucap Prabowo.

Bahkan, kata dia, Gus Dur membimbingnya dalam banyak hal. Lebih lanjut, dia menuturkan dalam sejarah, NU selalu menjadi bagian dari pembawa kesejukan.

"NU ternyata di saat-saat genting, selalu tampil menjadi pembawa kesejukan, pembawa kedamaian, penjamin keselamatan dan selalu berpihak kepada NKRI," kata Prabowo.

Oleh sebab itu, dia berharap semua Muslimat Nahdlatul Ulama terus mengawalnya, serta bersama-sama berkontribusi untuk negara, termasuk menghilangkan kemiskinan.

"Saya hari ini dapat kekuatan, karena ada dukungan saudara semuanya," tutur Prabowo.

Prabowo dan Gibran tercatat unggul dalam real count sementara Komisi Pemilihan Umum alias KPU. Dilansir dari laman resmi KPU, ada 78,04 persen suara yang masuk per Ahad, 3 Maret 2024 pukul 06.00.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memperoleh 75 juta suara sementara atau sebanyak 75.386.805. Ini setara dengan 58,83 persen dari suara yang sudah masuk.

Sedangkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memperoleh suara sementara 24,49 persen atau 31.385.588. Adapun paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di urutan terakhir dengan 16,68 persen atau 21.378.828 suara sementara.


Pilihan Editor: Prabowo Tak Ingin Terlalu Euforia Meski Unggul di Real Count KPU

Berita terkait

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

9 menit lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

15 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

44 menit lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

1 jam lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

1 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

1 jam lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

2 jam lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

2 jam lalu

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.

Baca Selengkapnya