Seratusan Tokoh Tolak Penyelesaian Sengketa Pilpres 2024 Melalui MK

Reporter

Tempo.co

Editor

Amirullah

Rabu, 21 Februari 2024 20:39 WIB

Ratusan Tokoh dari berbagai kalangan, dalam konfrensi pers menolak pemilu curang terstruktur sistematik dan masif Rabu, 21 Febuari 2024 di Ballroom Sultan Hotel Jakarta Pusat. TEMPO/Dina Riani (Magang)

TEMPO.CO, Jakarta - Seratusan tokoh menolak penyelesaian dugaan kecurangan Pilpres 2024 diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi. Mereka meyakini lembaga tinggi negara tersebut tidak akan bersikap adil.

“Kami menolak penyelesaian sengketa Pilpres 2024 melalui MK, yang kami yakini tidak bersikap adil, objektif, imparsial dan tidak akan lepas dari kekuasaan eksekutif,” ujar para tokoh dari berbagai kalangan dalam deklarasi Gerakan Pemilu Bersih 100 Tokoh Menolak Pemilu Curang Terstruktur, Sistematis dan Masif, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.

Pakar hukum yang tergabung dalam gerakan tersebut, Eggi Sudjana mengatakan, mereka tidak mempercayai penyelesaian sengketa Pilpres di MK. Sebab, kata dia, sejak awal proses penyelenggaraan pemilu, MK tidak bersikap adil dengan mengabulkan syarat pencalonan capres cawapres untuk Gibran Rakabuming Raka.

“Diduga kuat kalau nanti kita adukan lagi ke MK yang ketuanya Usman, karena sekarang dia akan jadi ketua lagi melalui putusan PTUN, itu namanya bloon. Makanya saya nggak percaya dengan MK,” ujarnya.

Oleh karena itu, para tokoh yang tergabung dalam gerakan tersebut mendukung penggunaan hak angket oleh DPR RI untuk menyelesaian dugaan kecurangan pilpres.

Sementara itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan jika penggunaan hak angket tersebut terwujud dan bila hasilnya harus memakzulkan seorang presiden, maka menurutnya, hal itu merupakan keputusan rakyat. Dia mendorong lembaga legislatif membentuk pansus hak angket.

Advertising
Advertising

“Kami selalu berjuang dengan keyakinan disertai ikhtiar. Cuma nanti hasil akhirnya ternyata iya atau tidak, itu yang kami sampaikan sebagai takdir,” ujarnya.

Din menjelaskan gerakan pemilu bersih diprakarsai banyak tokoh bangsa, salah satunya Jusuf Kalla. Selain itu ada tokoh agama, cendikiawan, ilmuwan, pekerja seni, aktivis perempuan dan organisasi kepemudaan lainnya.

Menurutnya gerakan ini lahir dari kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya proses penyelenggaraan pemilu dan pilpres yang mereka simpulkan mengalami kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif.

INDRA WIDYASTUTI (MAGANG)

Pilihan Editor: Ditanya Koordinasi dengan PDIP, Jokowi: Saya Tidak Ragu Tunjuk AHY sebagai Menteri ATR

Berita terkait

CekFakta #278 Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

7 jam lalu

CekFakta #278 Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Golkar Dapat 102 Kursi di Senayan, Bahlil Incar Lebih Banyak Kursi di Pileg Mendatang

18 jam lalu

Golkar Dapat 102 Kursi di Senayan, Bahlil Incar Lebih Banyak Kursi di Pileg Mendatang

Pada Pemilu 2024, sebanyak 102 kader Golkar lolos ke Senayan.

Baca Selengkapnya

Diberhentikan Sebelum Dilantik, Dua Caleg PKB Gugat Cak Imin ke Pengadilan

1 hari lalu

Diberhentikan Sebelum Dilantik, Dua Caleg PKB Gugat Cak Imin ke Pengadilan

Cak Imin digugat oleh dua caleg PKB terpilih yang diberhentikan sebelum dilantik sebagai anggota DPR periode 2024-2029

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

1 hari lalu

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

Jika rencana ini terwujud, maka ini akan menjadi kejadian langka kepala negara asing muncul bersama calon presiden Amerika Serikat dalam masa kampanye

Baca Selengkapnya

Tarik Ulur Pertemuan Prabowo dan Megawati, Hasto PDIP: Dilakukan pada Momentum yang Tepat

1 hari lalu

Tarik Ulur Pertemuan Prabowo dan Megawati, Hasto PDIP: Dilakukan pada Momentum yang Tepat

Pertemuan Prabowo dan Megawati terlihat maju-mundur. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebut menunggu momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid Lewat Munaslub Kadin, Berikut Respons Sejumlah Tokoh

4 hari lalu

Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid Lewat Munaslub Kadin, Berikut Respons Sejumlah Tokoh

Anindya Bakrie ditetapkan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia melalui Munaslub Kadin menggeser Arsjad Rasjid. Sejumlah tokoh beri pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

4 hari lalu

Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

Arsjad Rasjid dilengserkan dari posisinya sebagai Ketua Umum Kadin, Diganti Anindya bakrie lewat Munaslub Kadin. Ada kaitannya sebagai TPN Ganjar?

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

5 hari lalu

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad Rasjid dilengserkan sebagai Ketua Umum Kadin. Berikut Penetapannya sebagai Ketua Pemenangan Ganjar-Mahfud Md di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

5 hari lalu

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

Arsjad Rasjid didongkel dari jabatan sebagai Ketua Umum Kadin. Benarkah lantaran keberpihakannya kepada Ganjar-Mahfud Md dalam Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Relawan Prabowo-Gibran Bagikan Makan Siang Gratis di Jawa Timur

10 hari lalu

Relawan Prabowo-Gibran Bagikan Makan Siang Gratis di Jawa Timur

Relawan Prabowo-Gibran disebutkan masih gunakan dana swadaya dan donatur untuk penuhi program makan siang gratis tersebut.

Baca Selengkapnya