Sri Mulyani Sebut Tidak Terlibat Bahas Sinkronisasi Pemerintahan Selanjutnya
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Amirullah
Senin, 19 Februari 2024 18:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tidak terlibat pembahasan sinkronisasi pemerintahan selanjutnya. Sri Mulyani hanya ingin fokus mengurus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
“Nanti itu Bapak Presiden lah ya. Aku nggak lah,” kata Sri Mulyani saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 19 Februari 2023, usai rapat bersama Presiden Joko Widodo.
"Tapi nanti tidak terhindarkan itu akan harus ada pembahasan antara pemerintah sekarang dengan yang akan datang," kata Sri Mulyani.
Pemerintah Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober 2024. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sesuai hitung cepat Komisi Pemilihan Umum hingga Senin, 19 Februari 2034, pukul 15.00 WIB, meraih suara terbanyak sebagai calon presiden.
Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka – Putra Sulung Jokowi, meraup 56, 58 persen suara. Keduanya unggul dari rivalnya Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar yang mendapat 24,32 persen dan Ganjar Pranowo - Mahfud Md yang berada di posisi buncit dengan 17,22 persen.
Sri Mulyani dipanggil oleh Jokowi ke Istana pada Senin untuk melaporkan beberapa hal soal tugasnya sebagai Menteri Keuangan. Dia melaporkan soal persiapan tunjangan hari raya, gaji ke-13, hingga penyesuaian APBN 2024.
“Juga dapat arahan mengenai bagaimana untuk navigasi situasi saat ini, terutama dalam kondisi transisi supaya bisa tetap berjalan dengan baik,” kata Sri Mulyani.
Di tengah persaingan pemilu 2024, Sri Mulyani sempat diisukan ingin mundur dari Kabinet Jokowi. Kabar itu disuarakan ekonom senior, Faisal Basri.
Ketika ditemui di Istana Negara usai rapat kabinet pada Jumat, 19 Januari 2024, Sri Mulyani tidak membantah dan membenarkan isu dirinya mundur. "Saya bekerja aja," tuturnya.
Pilihan Editor: KPU Instruksikan Tunda Rekapitulasi Hasil Pemilu Tingkat Kecamatan, Ini Alasannya