Respons Jokowi Soal Rencana PDIP Jadi Oposisi Prabowo

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Devy Ernis

Senin, 19 Februari 2024 11:41 WIB

Presiden Jokowi disambut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman di Kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menangapi soal rencana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi oposisi. Dia meminta wartawan menanyakan itu langsung kepada PDIP.

“Ya ditanyakan saja kepada beliau-beliau yang ada di PDI Perjuangan,” kata Jokowi usai peresmian Rumah Sakit Pertahanan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Februari 2024.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan partainya siap berada di luar pemerintahan. Pernyataan Hasto dilontarkan Kamis, 15 Februari 2024 lalu, atau satu hari setelah penyelenggaraan Pilpres 2024, yang dimenangkan oleh pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.

Hasto menyebut partai berlambang banteng moncong putih itu siap berjuang di luar pemerintahan, melalui parlemen untuk menjalankan tugas check and balance. Menurutnya, berada di luar pemerintahan adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani PDI Perjuangan pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

Hubungan Jokowi yang merupakan kader PDIP dengan Partai Banteng santer dibicarakan pecah kongsi. Sebab, putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Advertising
Advertising

Jokowi beberapa kali disebut meminta waktu untuk bertemu dengan Megawati. Terbaru, Presiden meminta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono atau Sultan HB X untuk memediasi persamuhan itu. Sementara PDIP merupakan partai pengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di dalam Pilpres 2024.

Dalam keterangan pers di Bintaro, Jokowi tak mengelaborasi pernyataannya lebih lanjut. Soal potensi pertemuan dengan Mega, eks Gubernur Jakarta Jokowi berujar bahwa menjaga hubungan dengan para pembesar bangsa adalah hal yang baik.

“Yang namanya silaturahmi dengan semua tokoh-tokoh bangsa itu sangat baik. Untuk negara ini sangat baik, ya?" kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat seperti dikutip Antara pada Kamis, 15 Februari 202

Jokowi baru bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem di Istana Merdeka, Jakarta pada Ahad, Senin, 18 Februari 2024. Partai NasDem pimpinan Surya Paloh mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Anies berpasangan dengan Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa Muhaimin Iskandar.

Jokowi mengatakan politik adalah urusan partai. Namun, dia ingin jadi penjembatan."Ya (jembatan) semuanya. saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya," kata Jokowi di Bintaro.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Jokowi Ungkap Pertemuan dengan Surya Paloh akan Bawa Manfaat Politik

Berita terkait

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

1 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

5 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

6 jam lalu

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap pembahasan Presidential Club usulan Prabowo akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

6 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

6 jam lalu

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

Gerindra menanggapi kritik Ganjar Pranowo soal adanya politik akomodasi jika kabinet Prabowo-Gibran menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

7 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

Sebelumnya Partai Gelora kencang menyuarakan penolakan PKS merapat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

7 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

9 jam lalu

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

Prabowo Subianto telah mengantongi nama kader dari Partai Gerindra untuk maju dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta November mendatang.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Gerindra menanggapi isu penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

11 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya