Ramai Disebut Gara-gara Petisi Bulaksumur, Begini Sejarah Nama Bulaksumur

Editor

Nurhadi

Kamis, 8 Februari 2024 14:44 WIB

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Petisi Bulaksumur merupakan petisi dari sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilayangkan secara terbuka dan ditujukan kepada Presiden Jokowi pada Rabu, 31 Januari 2024. Sejumlah guru besar, dosen, mahasiswa, hingga alumni berkumpul di Gedung Pusat UGM untuk menyampaikan teguran kepada Jokowi karena pemerintahannya yang kian kini semakin menyimpang.

“Tindakan Jokowi yang merupakan alumnus UGM semakin lama semakin membahayakan. Jokowi mencla-mencle yang dapat dilihat dari keterlibatan putra sulungnya dalam Pilpres 2024 sampai masalah kampanye. Tindakan yang dilakukan Jokowi ini cenderung menabrak etika yang memberikan tahta pada keadilan. Sikap mencla-mencle ini juga kerap diperbincangkan dosen secara personal,” ucap Guru Besar Psikologi UGM, Koentjoro, yang membacakan petisi tersebut.

Asal-usul nama Bulaksumur

Bulaksumur terdiri dari dua kata, yaitu “bulak” yang artinya jalan panjang yang diapit sawah, dan “sumur” yang berarti sumber mata air. Konon, di salah satu sudut tempat berdirinya UGM sekarang, terdapat sumur besar buatan Belanda yang digunakan sebagai sumber mata air perkebunan tebu yang berada di sepanjang Jalan Kaliurang.

Pada era 1915-an, lokasi yang kini menjadi UGM tersebut dikelilingi oleh perkebunan tebu. Perkebunan tersebut memiliki jalan akses membah ladang. Jalan itulah yang disebut dengan bulak, den setelah sumur besar tersebut dibangun, masyarakat menamainya Bulaksumur. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti di mana letak sumur besar tersebut yang kini sudah ditempati oleh UGM.

Advertising
Advertising

Kini Bulaksumur dijadikan nama oleh berbagai organisasi, program, hingga mazhab. Salah satunya yaitu sebagai nama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UGM, Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Bulaksumur sejak 1991. Selain itu, Bulaksumur juga dijadikan sebagai nama program Kompetisi Peradilan Semu Perdata Tingkat Nasional akultas Hukum UGM, yakni NMCC Bulaksumur.

Dikutip dari ukm.ugm.ac.id, sejak 7 Juli 1991, SKM Bulaksumur menjadi mandiri dengan produk terbitannya berupa tabloid yang kemudian berkembang menjadi media komunitas. Pada selasa, 8 Mei 2000, Bulaksumur Pos pertama kali terbit. Tanggal tersebut akhirnya diperingati sebagai hari lahirnya Bulaksumur Pos.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | RACHEL FARAHDIBA REGAR

Pilihan Editor: Apa Langkah Petisi Bulaksumur UGM Selanjutnya? Prof Koentjoro: Saya Tidak Rela Dibodohi

Berita terkait

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

4 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

4 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

5 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

5 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

12 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

13 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

13 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

14 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

15 jam lalu

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Agus Suprapto menyatakan pihaknya masih membahas soal besaran iuran untuk peserta BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

15 jam lalu

Ngabalin Tak Terima PDIP Sebut Jokowi Menyibukkan Diri: Jangan Gitu Ngomongnya

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin keberatan jika Jokowi disebut menyibukkan diri oleh PDIP.

Baca Selengkapnya