Timnas AMIN Curigai BLT Pangan Baru yang Dirapel Februari Jadi Agenda Politik

Reporter

Tika Ayu

Rabu, 31 Januari 2024 06:59 WIB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsy, Plt. Sekretaris Jenderal Hermawi Taslim, Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Tim Media Anies Angga Putra Fidrian, memberikan keterangan pers di Sekretariat Perubahan, Brawijaya pada Rabu, 18 Oktober 2023. TEMPO/ DANIEL A. FAJRI

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Timnas Amin, Angga Putra Fidrian menanggapi ihwal bantuan sosial (Bansos) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) pangan baru sebesar Rp200 ribu per bulan dari Januari hingga Maret 2024 yang akan dibagikan pemerintah. Bansos disebut dirapel pada Februari. Bansos menganggarkan dana Rp11,2 triliun. Angga mengingatkan jangan jadikan bansos sebagai agenda politik.

"Bansos itu kan hak masyarakat yang diserahkan sama negara dan dikeluarkan sama APBN. Makanya harusnya mengikuti kebutuhan masyarakat bukan agenda politik," kata dia saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Januari 2024.

Ia mengatakan bansos yang dikeluarkan menjelang pemungutan suara perlu dicurigai adanya kepentingan politik. Apalagi kata Angga, belum lama Jokowi menuturkan Presiden bisa memihak.

Angga pun meminta Presiden memperjelas posisi keberpihakannya sehingga dapat dinilai program bansos itu untuk kepentingan masyarakat atau kepentingan mendukung paslon. Ia menilai pembagian bansos yang di rapel pada Februari bentuk kepanikan Jokowi terhadap paslon yang didukung.

"Masyarakat memilih atau tidak memilih, ikut pemilu atau tidak ikut pemilu, kalau ini adalah salah satu cara-cara yang digunakan menambah suara," kata dia.

Advertising
Advertising

"Kalau beliau yakin paslon yang didukungnya menang kayaknya gak perlu deh pakai bagi-bagi bansos. Jadi ini kayaknya beliau gak yakin kalau paslonnya gak menang," kata dia.

Minta ketegasan Bawaslu

Angga mengingatkan persoalan bansos hari ini bukan hal baru, sebelumnya kata Angga juga ada menteri kabinet Jokowi yang mengatakan kalau bansos yang disalurkan ke masyarakat karena Jokowi. Namun sayang kata Angga, pernyataan menteri aktif tersebut tak juga ditindak oleh Lembaga Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Yang bansos sebelumnya aja, menteri secara aktif menyampaikan kalau bansos diserahkan oleh presiden. Supaya bansosnya enggak hilang, sampai sekarang pun didiemin sama Bawaslu," kata dia.

Angga mengatakan dalam konteks pelaksanaan pemilu, Bawaslu mesti memainkan perannya sebagai pengawas. Ia berharap Bawaslu dapat bertindak adil layaknya wasit di permainan sepak bola.

"Sebagai wasit, wasit yang adil. Jangan ikut-ikutan pertandingan juga. Jadi kalau ada dugaan diusut dong. Dan ini kan terbuka ya, ada videonya dimana-mana kan gitu. Yang kemarin aja belum diselesaikan, apa lagi yang kedepan. Kita cuma bisa berharap saja semoga Bawaslunya adil, jika tidak seperti tidak ada integritas," katanya.

Sebelumnya, bansos baru BLT ini merupakan BLT Mitigasi Risiko Pangan. BLT ini menggantikan BLT El Nino yang sebelumnya dibagikan pada akhir tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap anggaran yang bakal digelontorkan pemerintah.

"Kalau untuk 3 bulan Rp 11,25 triliun," kata Sri Mulyani usai konferensi pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat pada Senin, 29 Januari 2024 di Jakarta.

Sri Mulyani menjelaskan anggaran tersebut untuk memberi bantuan ke 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap KPM akan mendapatkan BLT sebesar Rp 200 ribu setiap bulan.

Adapun BLT Mitigasi Pangan itu diberikan terhitung mulai Januari 2024. "Dari Januari. Tiga bulan, Januari, Febuari, Maret," tutur Sri Mulyani.

Adapun penyaluran akan dimulai pada bulan depan alias Februari 2024. Sehingga, pembayaran BLT pad bulan Januari dan Februari akan dirapel.

"Bulan pertama diberikan sekitar bulan Februari," kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.

Pilihan Editor: Butet Kartaredjasa Respons soal Dipolisikan Buntut Pantun Sindir Jokowi di Kampanye Ganjar

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya