Tom Lembong Sebut Kutukan Periode Kedua Pemerintahan, Apa Itu?

Senin, 29 Januari 2024 11:01 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong (kiri) menerima pimpinan Hyundai Motors Group di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Pertemuan tersebut membahas rencana investasi Hyundai Motors Group di Indonesia. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong sebut kutukan periode kedua dalam podcast bersama Novel Baswedan yang diunggah pada Ahad, 28 Januari 2024. Sebutan ini diduga merujuk pada periode kedua Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Sebelumnya, nama Tom Lembong menjadi perbincangan publik lantaran namanya disebut beberapa kali oleh calon wakil presiden atau Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, pada debat Cawapres, Minggu, 21 Januari 2024. Gibran tercatat menyebut nama Tom Lembong sebanyak dua kali.

Kemudian, dalam podcast berjudul Ahjussi Tom Lembong Bicara Soal Mental Penguasa ini, Novel Baswedan menanyakan tanggapan Tom Lembong terhadap dugaan korupsi Proyek Strategis Nasional atau PSN, pemutihan kawasan sawit ilegal, serta ekspor impor nikel antara China dan Indonesia yang diduga ilegal.

“Apakah benar dengan pandangan seolah-olah kebutuhan investasi dibuat pembenaran-pembenaran atau diputihkan?” kata Novel kepada Tom Lembong, dikutip dari podcast tersebut.

Tom Lembong mengiyakan adanya dugaan korupsi tersebut. Ia pun menyatakan bahwa ada rasio program yang dikorupsi ditaksir mencapai 30-50 persen dari total proyek. Kemudian, terkait lahan sawit ilegal dan ekspor impor nikel, Tom Lembong menyebutnya sebagai kutukan periode kedua.

Advertising
Advertising

“Ini merupakan fenomena legendaris yang disebut second term curse atau kutukan periode kedua. Jadi setelah dipilih kembali dan sudah konsolidasi kekuasaan kemudian munculah perasaan, ini peluang terakhir untuk menguangkan kekuasaan. Ya karena setelah inikan selesai. Jadi, munculan motivasi berbondong-bondong memaksimalkan peluang untuk menguangkan kekuasaan,” kata Tom Lembong.

Ia pun kembali menegaskan bahwa dalam periode kedua para pejabat berlomba-lomba mencari momentum. “Pejabat-pejabat di periode kedua berlomba-lomba menguangkan kekuasaan,” katanya.

Sebagai informasi, Tom Lembong kini berperan sebagai Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) sejak 14 November 2023. Sebelum merapat ke Koalisi Perubahan, orang dekat Anies ini dulunya merupakan kepercayaan Jokowi.

Apa itu kutukan periode kedua?

Dilansir dari artikel berjudul Presidential Second Terms Are Not Cursed, But the Timing of Reelection Has Become So (2018), disebutkan bahwa kutukan periode kedua ini dicirikan dengan masa jabatan kedua presiden yang kurang produktif dibandingkan masa jabatan pertama. Bahkan, tak jarang menjadi "bencana" bagi suatu negara.

Fenomena ini mulai familiar ketika merujuk pandangan bahwa presiden Amerika pada masa jabatan keduanya akan kurang berhasil dibandingkan masa jabatan pertama. Namun, kutukan ini belum bisa dibuktikan secara sah melalui penalaran teoritik, tetapi sejarah telah beberapa kali membuktikannya.

Kemudian, dikutip dalam artikel berjudul Obama, Bush and the ‘second-term curse’ (2013), disebutkan contoh presiden Amerika yang dilekatkan dengan ketukan periode kedua, yakni George W. Bush dan Barrack Obama.

Keduanya mengalami penurunan peringkat yang signifikan pada periode kedua dalam hal kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan sesuatu, dan kepercayaan publik. Jika Obama dihadapkan pada kemunduran pada 2013, Bush juga mengalami hal yang sama pada 2005 ketika masyarakat mengkritiknya atas Badai Katrina.

Pilihan Editor: Tom Lembong Sebut Kutukan Periode Kedua: Peluang Terakhir Menguangkan Kekuasaan

Berita terkait

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

1 jam lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

5 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

13 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

17 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

19 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

22 jam lalu

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

Kejati Banten menahan pejabat di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek breakwater Cituis.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

23 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

23 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

1 hari lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya