Maruarar Sirait Singgung Pesan Ayahnya Saat Kembalikan KTA ke PDIP

Reporter

Selasa, 16 Januari 2024 07:18 WIB

Politikus Maruarar Sirait mengungkap alasan dia mundur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Maruarar Sirait mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) miliknya ke DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). KTA PDIP Maruarar diterima oleh Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto.

Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan ayahnya, Sabam Sirait, merupakan salah satu pendiri PDIP. Namun, Ara mengingat pesan ayahnya untuk menjaga kepemimpinan Jokowi.

“Mohon maaf sekali lagi kalau banyak kekurangan, Pak, saya kembalikan, kartu anggota ini. Memang betul Bapak saya pendiri PDI dan saya pertanggungjawabkan, karena dulu Bapak saya juga mengatakan jagalah, belalah, Pak Jokowi, karena dia baik dan benar. Jadi itu Pak Utut saya ngomong apa adanya, sesuai dengan hati saya," ucap Ara dalam video yang diunggah di akun media sosialnya, Senin, 15 Januari 2024.

Dalam kesempatan itu, Ara juga mengatakan akan memilih mengikuti langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya percaya dan saya cocok hati saya dan nurani saya, dan Bapak Jokowi banyak memanusiakan rakyat Indonesia, dan juga kami, dan juga seperti yang saya mencatat tingkat kepuasan publik terhadap Bapak Jokowi sangat tinggi. Dan saya adalah bagian dari rakyat Indonesia yang memilih mengikuti Bapak Jokowi," ucap Ara.

Advertising
Advertising

Sebelumnya di awal video tersebut, Ara berpamitan kepada seluruh jajaran pengurus PDIP termasuk kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pak Utut sahabat saya, wakil sekjen DPP PDIP, saya izin pamit dari PDIP. Sampaikan salam hormat kepada Ibu Ketua Umum, Ibu Mega, dan Mas Hasto Sekjen, dan teman-teman para senior," kata Ara.

Ara mengaku memutuskan mengikuti langkah politik Presiden Jokowi karena merasa cocok dan sesuai hati nuraninya. Ara pun menilai kepuasan masyarakat kepada Jokowi masih tinggi.

Ara juga menyampaikan salam kepada kader senior dan junior PDIP, serta Taruna Merah Putih atau TMP. Ara menyampaikan permintaan maaf kepada jajaran DPP dan kader PDIP.

"Karena selama ini saya banyak kekurangan, saya mohon maaf. Saya juga berterima kasih diberikan kesempatan berkarier politik dan izin saya mengikuti langkah daripada Bapak Jokowi," ujarnya.

Respons Utut Adianto

Utut Adianto mengatakan bakal melaporkan pengunduran diri Ara kepada Ketua Umum PDIP Megawati. Hal tersebut disampaikan Utut dalam tayangan video yang diunggah oleh Ara.

"Maruarar Sirait, sebagai sahabat, pengambilan kartu ini kami terima. Akan kami laporkan kepada Ibu Ketua Umum dan Pak Sekjen. Dan di rapat DPP terdekat mengenai sikap Pak Ara," kata Utut.

Utut menghormati keputusan Ara untuk keluar dari partai banteng. Menurutnya, meski sudah tak satu partai dirinya tetap bersahabat dengan Ara.

"Sebagai sahabat saya selalu menghargai, menghormati keputusan apapun yang diambil oleh Pak Ara, dan apapun yang terjadi kita tetap menjadi sahabat," ujarnya.

Pilihan Editor: Maruarar Sirait Putuskan Pamit dari PDIP

Berita terkait

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

7 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

11 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

12 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

13 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

17 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

17 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

18 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

19 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

19 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

20 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya