Hasto PDIP Bagi-bagi Telur: Ini Produk Rakyat Indonesia, Kalau Prabowo-Gibran Susunya Impor

Reporter

Adil Al Hasan

Minggu, 14 Januari 2024 10:06 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada media ketika mengunjungi Rumah Susun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Ahad, 14 Januari 2024. Dalam kunjungannya itu, Hasto juga membagikan telur kepada warga setempat. Tempo/ Adil Al Hasan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto membagikan telur kepada warga di Rumah Susun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Hasyo menyebut telur yang dia bagikan per warga tiga butir itu merupakan hasil dalam negeri.

“Ya telur ini diproduksi oleh rakyat Indonesia, bukan impor. Kalau Prabowo-Gibran susunya impor, bahkan dari Australia,” kata Hasto, pada Ahad, 14 Januari 2024

Selain itu, Hasto mengklaim program pembagian telur yang ia lakukan lebih baik daripada program bagi susu yang dilakukan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Hasto kandungan susu yang dibagikan Prabowo-Gibran juga mengandung glukosan yang tidak baik bagi pertumbuhan anak.

“Bahkan mengandung glukosa yang tidak baik bagi pertumbuhan anak anak, maka kami memberikan telur karena ini secara empiris menurut para ahli isi telur kaya dengan protein. Ini sangat bagus untuk tidak hanya mencegah stunting, tetapi juga di dalam pertumbuhan kecerdasan anak anak kita,” kata Hasto.

Tak hanya itu, Hasto menyebut pembagian telur ini juga bagian dari program gotong royong partai dan seluruh tim pemenangan Ganjar-Mahfud Md.

Advertising
Advertising

“Sehingga telur kami berikan dekat telur ini sebagai upaya gotong royong dari PDI Perjuangan dan juga seluruh tim pemenangan Pak Ganjar Mahfud,” kata dia.

Sebelumnya, Juru bicara Bidang Geopolitik, Pemuda, Olahraga, dan Diaspora TKN Prabowo-Gibran, Hamdan Hamedan, menyatakan bahwa program makan siang dan susu gratis yang mereka usung merupakan jawaban dari masalah pola makan tidak sehat yang dialami para siswa sekolah di Indonesia. Dia pun menyatakan program tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Hamdan menyatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sempat menyatakan 41 persen anak usia sekolah dan remaja di Indonesia tidak pernah sarapan.

"Beliau juga mengungkap sebanyak 58 persen anak usia sekolah memiliki pola makan tidak sehat," ujar Hamdan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Jumat, 29 Desember 2023.

Karena itu, Hamdan menyatakan bahwa program makan siang gratis adalah upaya nyata peningkatan gizi bagi anak-anak sekolah serta meringankan beban ekonomi bagi keluarga yang tak mampu. Dia menyatakan program tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat.

"Karena program seperti ini dipercaya dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat baik dari segi nutrisi, gizi, maupun ekonomi," kata Hamdan.

Pilihan Editor: Dapat Dukungan dari Purnawirawan TNI dan Polri, Ganjar Singgung soal Tekanan dan Intimidasi

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

12 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

12 jam lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

13 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

14 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

22 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

1 hari lalu

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Soroti Masalah Efisiensi Pemerintahan saat Bahas Revisi UU Kementerian Negara

1 hari lalu

Politikus PDIP Soroti Masalah Efisiensi Pemerintahan saat Bahas Revisi UU Kementerian Negara

Sturman Panjaitan, menyoroti soali efisiensi pemerintahan ke depan dalam pembahasan revisi UU Kementerian Negara

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

1 hari lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

1 hari lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya