Harta Kekayaan Bupati Labuhanbatu yang Terjaring OTT KPK Capai Rp 15 Miliar

Reporter

Bagus Pribadi

Kamis, 11 Januari 2024 17:10 WIB

Erik Adtrada Ritonga. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menangkap sejumlah pejabat negara termasuk Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga (EAR) dalam Operasi Tangkap Tangan atau OTT di Labuhanbatu.

“Benar, salah satunya Bupati Labuhanbatu,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kepegawaian KPK Ali Fikri, Kamis, 11 Januari 2024.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango mengungkapkan operasi tangkap tangan (OTT) di Labuhan Batu, Sumatera Utara, terkait dengan dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa.

"Soal pengadaan barang dan jasa," kata Nawawi di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan, Kamis 11 Januari 2024.

Meski demikian Nawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa tersebut.

"Belum sampai ke sana, jadi baru disampaikan kepada kami bahwa ada giat OTT di sana dan teman-teman masih bekerja," ujarnya.



Kekayaan Bupati Labuhanbatu

Advertising
Advertising

Melansir laman e-LHKPN per 21 Maret 2023 untuk periodik 2022, Erik memiliki total harta Rp 15 miliar, baik dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, dan harta bergerak lainnya. Laporan harta Erik itu berkurang dari tahun periodik 2021 senilai Rp 17 miliar dengan perhitungan turun sekitar Rp 1,5 miliar.

Dijabarkan, Erik memiliki 15 tanah dan bangunan mencapai Rp 12,2 miliar dengan rincian di Labuhanbatu dengan keterangan hasil sendiri tanah seluas 603 m2 Rp 1,8 miliar, seluas 21726 m2/450 m2 Rp 170 juta, seluas 396 m2 di Rp 400 juta.

Kemudian tanah dan bangunan serta tanah saja dengan keterangan hibah dengan akta di Padang Lawas Utara dan Labuhanbatu seluas 200.000 m2 Rp 2 miliar, seluas 19.354 m2 di Rp 75 juta, seluas 9.900 m2 Rp 20 juta, seluas 577.8 m2/156.8 m2 Rp 800 juta, seluas 630.5 m2/325.8 m2 Rp 1,5 miliar, seluas 2.099 m2/180 m2 Rp 1,3 miliar, seluas 2.704 m2 Rp 10 juta, seluas 16.872 m2 Rp 65 juta, dan seluas 4.524 m2 Rp 17 juta.

Kemudian tanah dan bangunan keterangan hasil sendiri di Kota Medan seluas 400 m2/400 m2 Rp 2 miliar.

Sementara untuk alat transportasi dan mesin total Rp 600 juta dengan rincian 5 mobil mitsubishi dump truck. Untuk harta bergerak lainnya Erik memiliki kas dan setara kas senilai Rp 2,4 miliar.


Pilihan Editor: OTT di Labuhanbatu, KPK Sebut Tangkap 10 Orang

Berita terkait

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

4 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

6 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

6 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

12 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

12 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

13 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

17 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

18 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

20 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

21 jam lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya