Ini Temuan KPI Soal Politisasi Bansos, Ada Masyarakat yang Diminta Memilih Calon Tertentu

Reporter

Ihsan Reliubun

Editor

Febriyan

Minggu, 7 Januari 2024 16:43 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Ibu negara Iriana Joko Widodo membeli sayur di Pasar Minggu Modern Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis 20 Juli 2023. Presiden meninjau kondisi pasar sekaligus menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Usaha UMKM, dan Bantuan Sosial (Bansos) kepada para pedagang dan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Mikewati Vera Tangka, membeberkan temuan lembaganya soal politisasi bantuan sosial atau bansos menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Vera menyatakan KPU menerima sejumlah laporan dari kelompok yang mereka dampingi.

Vera menyatakan politisasi bansos sebenarnya sudah terjadi sejak jauh hari. Hanya saja, dia menyatakan politisasi ini semakin masif terlihat menjelang Pemilu 2024.

"Tetapi yang sangat disayangkan bansos ini digunakan dan dipolitisasi mencari pendulangan suara di dalam pemilu. Nah, itu sangat mengacaukan sekali," kata Vera dalam diskusi di gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jalan M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Januari 2024.

Menurut Vera, masyarakat sangat memahami jadwal pendistribusian bantuan sosial. Dalam catatan KPI, kata Vera, bansos yang digolontorkan sejak akhir Desember 2023 membuat masyarakat terkejut. .

"Karena kami mengorganisir kelompok perempuan, jadi mereka bertanya, ini bansos yang mana lagi? Karena sebenarnya (bansos) itu akan turun di bulan Maret. Mereka juga hafal, raskin akan turun di bulan ke berapa," ujar dia.

Advertising
Advertising

Misalnya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), kata Vera, baru akan dicairkan pada April mendatang. Saat itu masyarakat kaget karena ada penyaluran bantuan sebelum waktunya.

"Katanya bansos, tapi bansosnya itu makanan. Ini bansos bagian mana lagi," kata Vera menceritakan temuan KIP saat mendampingi kelompok perempuan.

Ada masyarakat yang diminta memilih calon tertentu

Vera menyatakan, bahkan sempat ditemukan foto calon anggota legislatif dalam pembagian bansos. Dalam kasus lain perihal temuan KIP di daerah Kalibata, Jakarta Selatan, dua hari lalu. Masyarakat setempat diberikan bansos dengan memberikan kartu tanda penduduk (KTP).

"Dan mereka disuruh memotret, nanti di TPS coblos yang ini, dan itu harus jadi bukti," kata dia.

Vera mendapati cerita itu dari masyarakat penerima bansos, yang juga bagian dari kelompok perempuan yang didampingi KIP.

"Jadi mereka itu menerima beras lima kilogram, minyak, dan bahan-bahan lainnya," ujar dia dalam diskusi bertajuk "Waspada Tsunami Politisasi Bansos pada Pemilu 2024" itu.

Bawaslu harus ingatkan pemerintah

Ketua Bawaslu periode 2017-2022 Abhan mengatakan, Bawaslu harus melakukan upaya pencegahan politisassi bansos di tengah pemilu. Dia menilai Bawaslu harus mendesak pemerintah agar pembagian bansos ditangguhkan sementara hingga masa Pemilu 2024 berakhir.

"Peringatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah juga supaya bansos tidak disalahgunakan," ujar Abhan, dalam diskusi tersebut.

Abhan juga berharap Bawaslu tegas dalam menindak politisasi bansos. Ketegasan lembaga pengawasan pemilu itu sangat dibutuhkan dalam memberikan efek jera kepada kandidat yang menyalahgunakannya.

"Saya kira Bawaslu bisa merekomendasi (penghentian sementara pembagian bansos) itu," tutur dia. Sebab segala potensi penyalahgunaan, kata dia, bisa terjadi kapan saja.

Dugaan politisasi bansos mencuat setelah Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, menyebut Presiden Jokowi sebagai pemberi bantuan. Hal itu menimbulkan protes karena pemberian bantuan itu menggunakan uang negara, bukan uang pribadi Jokowi. PAN sendiri merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Gibran merupakan putra sulung Jokowi.

Berita terkait

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

57 menit lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

1 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

2 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

2 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

3 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

3 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

3 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

4 jam lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

4 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya