Mahfud Md Sebut Umat Islam di Indonesia Harus Melebur dan Tidak Boleh Berkiblat ke Timur Tengah

Kamis, 4 Januari 2024 10:21 WIB

Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD saat melakukan ziarah ke makam Wakil Presiden Indonesia ke-1 Mohammad Hatta di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2024. Mahfud MD melakukan ziarah ke makam Wakil Presiden Indonesia Pertama Mohammad Hatta atau Bung Hatta di hari pertama kerja tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud Md, mengatakan pemeluk agama Islam di Indonesia harus melebur dengan bangsa. Menurutnya, umat Islam di Tanah Air tidak boleh berkiblat ke Timur Tengah karena Indonesia memiliki budayanya sendiri.

Hal tersebut disampaikan Mahfud di perayaan Natal dan tahun baru bersama relawan di Balai Sarbini, Jakarta Selatan pada Rabu malam, 3 Januari 2023. “Umat Islam melebur dalam sebuah bangsa dan tidak boleh berkiblat ke Timur Tengah. Ini adalah Indonesia, ini adalah budaya kita,” ucap dia kepada peserta acara perayaan Natal dan tahun baru.

Mahfud bercerita pertama kali mendengar istilah keislaman dan keindonesiaan dari tokoh-tokoh Islam seperti Gus Dur, Buya Syafii Maarif, hingga Cak Nur. Menurut Mahfud, mereka mengajarkan bahwa keislaman dan keindonesiaan harus menyatu. “Bukan berarti Islam lalu mau menjadi mendominasi terhadap Indonesia, bukan. Harus menyatu. Intinya orang Islam di Indonesia tidak harus berkiblat ke negara-negara Islam di Timur Tengah,” kata Mahfud.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu pun menyatakan bahwa kesetiaan untuk bangsa dan negara juga dikenal dalam ajaran Islam.Menurutnya, bangsa Indonesia berislam sambil berindonesia dalam satu kesatuan dan di dalam keislaman itu terdapat sumpah setia kepada negara. “Oleh sebab itu ada istilah hubbul wathon minal iman. Cinta kepada Tanah Air, bangsa, dan negara itu bagian dari ajaran untuk melaksanakan iman,” ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa saat berbicara tentang Islam, bukan berarti dia ingin menjadikan Indonesia negara Islam. “Karena ada yang menyalahpahamkan sekadar memelesetkan ketika saya bicara keislaman dan keindonesiaan itu seakan-akan mau menjadikan Indonesia negara Islam,” kata Mahfud.

Advertising
Advertising

Saat menyampaikan hal tersebut di acara Natal dan tahun baru bersama relawan, Mahfud Md didampingi oleh calon presidennya, Ganjar Pranowo. Keduanya merupakan pasangan calon yang akan berkontestasi di Pilpres 2024. Mereka akan berhadapan dengan pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan kandidat nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pilihan Editor: TPN Ganjar-Mahfud Desak KPU dan Bawaslu Atasi Masalah DPT WNI di Malaysia

Berita terkait

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

3 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Tolak Revisi UU Penyiaran, Mahfud Md Bilang Tugas Media Justru Lakukan Investigasi

2 hari lalu

Tolak Revisi UU Penyiaran, Mahfud Md Bilang Tugas Media Justru Lakukan Investigasi

Mahfud Md berujar pelarangan melakukan dan menyiarkan hasil investigasi untuk media sama saja seperti melarang peneliti melakukan riset.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?

2 hari lalu

Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengkritisi rencana DPR RI untuk merevisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran atau UU Penyiaran. Mahfud mengatakan aturan-aturan diusulkan dalam revisi undang-undang tersebut keblinger atau sesat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

2 hari lalu

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

Mantan Menko Polhukam, Mahfud Md, mengungkapkan bahwa revisi Undang-undang Mahkamah Konstitusi mengganggu independensi hakim.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman

2 hari lalu

Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi RUU MK yang baru saja diterima Menko Hadi Tjahjanto di tingkat Panja. Padahal, RUU tersebut sempat ditolak Mahfud.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

2 hari lalu

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

Prabowo dan Gibran menemui Presiden UEA MBZ di Istana Al Shati, Abu Dhabi, pada Senin, 13 Mei, 2024. Berikut hal-hal terkait pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

3 hari lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

4 hari lalu

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

4 hari lalu

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

Dharma Pongrekun-Kun Wardana resmi menyerahkan berkas dukungan sebagai bakal paslon di Pilkada Jakarta 2024 lewat jalur independen.

Baca Selengkapnya