Jawaban Capres Tidak Mendalam, KPU: Yang Punya Hak Menilai Itu Pemilih

Kamis, 21 Desember 2023 19:00 WIB

Ketua KPU Hasyim Asyari membetikan keterangan saat penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2022 di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. Hasil pemeriksaan BPK laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menanggapi penilaian publik yang menyebutkan pertanyaan kepada calon presiden tidak menukik ke inti masalah dalam setiap tema debat. "KPU tidak punya kewenangan atau pretensi menilai kualitas jawaban, ketepatan jawaban, kecepatan respons capres maupun cawapres terhadap pertanyaan yang diajukan oleh tim panelis atau diajukan capres, cawapres," kata Hasyim di gedung Media Center KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Desember 2023.

Adapun pertanyaan yang tidak mendalam itu dinilai menghasilkan jawaban tidak memuaskan bagi publik. Tentang itu, Hasyim mengatakan penilaian sepenuhnya diserahkan kepada pemilih. "Misalnya pertanyaan seperti ini, responsnya seperti ini, tepat atau tidak, yang punya hak menilai apakah tepat atau tidak, pemilih. Yang menyaksikan jawaban tersebut," tutur dia.

Dia menjelaskan, jika jawaban tersebut berpengaruh kepada pilihan para pemilih, itu di luar kapasitas KPU untuk berpendapat atau menentukan tanggapan soal tersebut. Dalam konferensi pers tersebut, Hasyim menjelaskan bahwa undangan kepada pendukung capres-cawapres itu berjumlah 75 orang dari setiap pasangan calon. Artinya jumlah itu masih sama dengan debat capres yang dilaksanakan di kantor KPU pada Selasa malam, 12 Desember lalu.

"Soal penataan tempat duduknya, kita atur di lokasi sesuai keperluan penayangan media televisi yang akan menayangkan debat tersebut," ujar Hasyim.

Hasyim mengatakan ada juga evaluasi terhadap adegan Gibran Rakabuming Raka, pasangan Prabowo Subianto, di debat pertama. Saat itu Gibran tampak berdiri dan bersorak. Dia juga terlihat "mengundang" para pendukung Prabowo-Gibran untuk bersorak.

Advertising
Advertising

Provokasi itu berlangsung saat Prabowo ditanya perihal putusan Mahkamah Konstitusi tentang batas usia capres-cawapres 40 tahun. "Jadi tentang hal-hal seperti kami sepakati, supaya ketentuan yang disepakati bersama itu tidak dilakukan lagi, dan kemudian ditepati," kata dia.

Sebelumnya, pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, sempat merespons fungsi panelis yang hanya bertugas menyusun pertanyaan. Seharusnya para panelis diberikan kesempatan untuk melempar pertanyaan lanjutan untuk mencari jawaban detail dari pasangan calon.

Namun, kata dia, hal itu tidak mungkin terjadi jika para penyusun pertanyaan tidak dibolehkan bertanya. Sehingga apa yang mau diketahui masyarakat bisa terjawab dengan baik. "Tapi ini enggak, pertanyaan itu hanya dibaca oleh moderator terkenal, dan seperti time keeper aja. Nah, itu yang menurut saya enggak menarik," ucap Bivitri, saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Ahad, 10 Desember lalu.

Pillihan Editor: Tak Hadir di Bareskrim Polri, Albertina Ho Sebut Firli Bahuri juga Tak Penuhi Pemeriksaan Dewas KPK

Berita terkait

Pilkada Jabar 2024: Kilas Balik Pencalonan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan

6 menit lalu

Pilkada Jabar 2024: Kilas Balik Pencalonan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan

Bagaimana kilas balik Dedi-Erwan hingga menjadi pasangan di Pilkada Jabar?

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Beberkan Tiga Kriteria Calon Menteri di Kabinet Prabowo

21 menit lalu

Dahnil Anzar Beberkan Tiga Kriteria Calon Menteri di Kabinet Prabowo

Dahnil Anzar menuturkan Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

2 jam lalu

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

Betulkah Wakil Presiden terpilih Gibran adalah lambang negara seperti disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi, yang jadi alasannya menuntut Roy Suryo?

Baca Selengkapnya

Selain Makan Bergizi Gratis, Prabowo Canangkan 2 Juta Rumah dan 1 Juta Apartemen per Tahun

2 jam lalu

Selain Makan Bergizi Gratis, Prabowo Canangkan 2 Juta Rumah dan 1 Juta Apartemen per Tahun

Program tersebut merupakan buah dari keinginan Prabowo untuk membentuk kembali Kementerian Perumahan.

Baca Selengkapnya

Pasbata Jokowi Bela Gibran Lambang Negara, Menurut UU: Lambang Negara Adalah Garuda Pancasila

3 jam lalu

Pasbata Jokowi Bela Gibran Lambang Negara, Menurut UU: Lambang Negara Adalah Garuda Pancasila

Budianto menyebut Gibran sebagai lambang negara. Benarkah? Lantas apa yang sebenarnya dimaksud dengan lambang negara?

Baca Selengkapnya

Duduk Perkara Pasukan Bawah Tanah Jokowi Polisikan Roy Suryo Buntut Sebut Akun Fufufafa 99 Persen Milik Gibran

3 jam lalu

Duduk Perkara Pasukan Bawah Tanah Jokowi Polisikan Roy Suryo Buntut Sebut Akun Fufufafa 99 Persen Milik Gibran

Pakar telematika Roy Suryo dilaporkan Pasukan Bawah Tanah Jokowi ke Bareskrim Polri buntut menyebut pemilik akun Fufufafa adalah Gibran.

Baca Selengkapnya

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

13 jam lalu

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

Jubir mengatakan Prabowo dan Megawati akan berdiskusi mengenai berbagai agenda ke depan seputar pembangunan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengaduan di Pilkada 2024 Berpotensi Lebih Banyak dari Pemilu, Ini Antisipasi DKPP

15 jam lalu

Pengaduan di Pilkada 2024 Berpotensi Lebih Banyak dari Pemilu, Ini Antisipasi DKPP

Ketua DKPP menuturkan para peserta Pilkada 2024 diperkirakan sudah berhubungan erat dengan penyelenggara dan pengawas pemilu.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

16 jam lalu

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

Jokowi dan Prabowo dengan penuh perhatian menyimak pameran tersebut dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

17 jam lalu

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

KPU mengaminkan penggantian caleg PDIP melalui empat kali perubahan keputusan, sejak penetapan pertama.

Baca Selengkapnya