Bima Arya Pamit sebagai Wali Kota Bogor, Ungkit Jasa Jokowi
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 19 Desember 2023 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya pamit karena masa jabatannya sebagai pemimpin daerah Kota Hujan segera berakhir. Politikus Partai Amanat Nasional menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menurutnya telah banyak membantu pemerintahan Kota Bogor.
Bima dan sejumlah kepala daerah akan habis masa jabatannya pada 31 Desember 2023, merujuk penyerentakan pemilihan kepala daerah yang diatur Undang-Undang Pilkada. Pilkada rencanannya baru akan digelar 27 November 2024.
"Izinkan saya pamit, mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan dalam melayani Bapak, dalam mengoordinasikan kegiatan pemerintahan," kata Bima Arya dalam sambutannya saat peresmian Jembatan Otista, Baranangsiang, Bogor, Selasa 19 Desember 2023. Dia berharap penggantinya akan bekerja lebih baik membantu Jokowi.
Jokowi tidak menyampaikan sambutan dalam acara itu. Saat tanya jawab dengan wartawan ia hanya menitipkan perluasan infrastruktur seperti Jembatan Otista untuk terus dirawat dengan baik.
Dalam pembukaannya, Bima mengenang momen Jokowi mengundangnya ke istana pada 2015. Saat itu, Jokowi ingin tinggal di Istana Bogor dan meminta bantuan Bima.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN itu mengatakan kehadiran Jokowi membuat Bogor melakukan banyak pembangunan seperti jalur pejalan kaki sepanjang 4,3 kilometer di sekitar Istana.
Menurut Bima, presiden juga berperan dalam mengurai kemacetan Kota Bogor. Pemerintah mengucurkan Rp100 miliar untuk membangun Jalan Layang Martadinata.
"Setiap ada pertemuan di luar negeri sebagai wali kota, saya selalu sampaikan saya Wali Kota Bogor, kota di mana Presiden Joko Widodo tinggal," ucap Bima.
Bima Arya menjabat dua periode sebagai Walikota Bogor, sejak April 2014. Hingga pemimpin baru terpilih, semua pemerintahan daerah dipimpin penjabat (pj) kepala daerah akan ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Pilihan Editor: Jokowi ke IKN Besok, Groundbreaking Proyek Investor Lokal Kalimantan Total Rp 10 Triliun