Anies Baswedan Singgung Soal Ketiadaan Oposisi Bikin Pembuatan Undang-Undang Tanpa Proses Demokratis

Reporter

Tika Ayu

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 13 Desember 2023 07:50 WIB

Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2024. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengungkapkan soal tak adanya proses demokratis dalam pembuatan undang-undang yang menuai kontroversi di masyarakat. Dia mencontohkan Undang-Undang Ibu Kota Nusantara atau UU IKN serta Undang-Undang atau UU Cipta Kerja Omnibus Law yang menurut dia lahir tanpa adanya proses demokratis dalam pembuatannya.

"Omnibus law yang tidak dibahas dengan lengkap, UU IKN tidak dibahas dengan lengkap. Banyak Undang-Undang yang meluncur begitu saja namun tidak dibahas. Itu artinya tidak ada proses yang demokratis," kata Anies di Gedung KPU seusai acara debat capres edisi perdana yang digelar pada Selasa, 12 Desember 2023.

Anies mengatakan alasan kenapa ia menyebut keberadaan dua undang-undang itu sebagai tanda tidak jalannya demokrasi, lantaran posisi oposisi yang minim di pemerintahan. Akibatnya, kata dia, tak ada ruang perdebatan dalam membahas beleid tersebut. "Nah makanya kualitas ini yang mau kita perbaiki," katanya.

Sebelumnya, dalam debat capres itu Anies kepada Prabowo mengatakan soal tak adanya oposisi di pemerintahan. Prabowo, kata Anies, yang dulunya oposisi selama dua tahun akhirnya tidak tahan dan memilih menjadi koalisi pemerintahan Jokowi.

Padahal menurut Anies, dalam demokrasi posisi oposisi memiliki peran peran penting. Termasuk dalam mengkritisi kebijakan, dan memainkan peran sebagai penyeimbang.

Advertising
Advertising

Menurut Anies, menjajaki posisi sebagai oposisi pemerintah sama terhormat dengan menjadi koalisi. Namun ia menyoroti, kondisinya kini banyak pihak yang mulanya di sisi oposisi tidak tahan dengan pilihan tersebut.

"Ada yang gak tahan jadi oposisi. Dan yang engga tahan itu saya sampaikan, yang itulah berkontribusi dalam demokrasi kita," katanya.

Meski bicara oposisi, Anies dalam pencapresan kali ini didukung oleh dua partai yang masih berada di pemerintahan yaitu NasDem dan PKB. Sedangkan pengusung Anies lainnya yaitu PKS, masih memilih berada di luar pemerintahan.

Anies pun tak menjawab dengan gamblang soal sikap partai pendukungnya apakah sebagai oposisi atau tidak. Ia hanya mengatakan bahwa berada di oposisi itu sebagai penyeimbang pemerintahan yang tengah berkuasa.

"Membangun percakapan yang objektif, gitulah kira-kira," katanya.

Menurut Anies, jika kelak terpilih menjadi presiden, ia akan membuka ruang terhadap keberadaan oposisi.

"Inilah nilai kita. Kita tidak ingin hukum kita bengkok. Harus diubah, cuma satu caranya, ya cara perubahan," katanya.

Pilihan Editor: Hanya Anies-Cak Imin yang Kritik IKN, Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran Sepakat Melanjutkan

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

12 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

1 hari lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

1 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

1 hari lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

2 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

2 hari lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

2 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

2 hari lalu

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

Simak profil Juri Ardiantoro di sini.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

2 hari lalu

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

Ada satu bakal pasangan calon independen yang mengundurkan diri, meskipun telah memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

2 hari lalu

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

KPU menyatakan bakal calon independen di Pilkada Kalbar 2024, Muda Mahendara-Suyanto Tanjung, mundur meski memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya