Mengenang Ali Alatas, Menlu Legendaris Kemudian Jadi Penasihat Gus Dur hingga Megawati

Senin, 11 Desember 2023 18:01 WIB

TEMPO/Usman Iskandar

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 11 Desember 2008, mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Ali Alatas meninggal. Dikutip dari setneg, saat upacara pemakaman Ali Alatas dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY).

SBY membacakan Apel Persada yang menyerahkan jiwa dan jasa Ali Alatas selama ini kepada Indonesia. SBY menyebut bahwa Indonesia saat itu kehilangan salah satu putra terbaiknya. "Upacara kemiliteran ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan atas darma bakti dan jasa almarhum selama hidupnya," katanya pada 12 Desember 2008.

Profil Ali Alatas

Berdasarkan laporan Majalah Tempo edisi 19 Februari 2007, Ali Alatas lahir di Jakarta pada 4 November 1932. Dia merupakan diplomat tersohor yang pernah dimiliki Indonesia.

Ali Alatas merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Ayahnya Abdullah S. Alatas merupakan dosen bahasa dan sastra Arab di Universitas Indonesia. Ali Alatas kemudian meneruskan studi ke Fakultas Hukum UI pada 1950.

Advertising
Advertising

Pada tahun yang sama, Ali juga diterima di Akademi Dinas Luar Negeri. Oleh karena itu, Ali Alatas melepaskan pendidikan hukum di UI karena bertekad menjadi diplomat. Ali kemudian memulai karier di Departemen Luar negeri pada 1954 di Direktorat Ekonomi Antarnegara.

Dua tahun setelahnya, dia mendapatkan penugasan pertama sebagai diplomat ke luar negeri di Kedutaan Besar RI di Bangkok. Awalnya, Ali menjadi Sekretaris II lalu I dalam kurun waktu 1956 sampai 1960.

Setelah itu, Ali Alatas dilantik jadi duta besar di Jenewa, Swiss pada Agustus 1975. Saat itu, Ali kemudian ikut perundingan Utara-Selatan dan dipilih menjadi perunding utama atau juru bicara Kelompok 77. Kelompok 77 merupakan negara-negara yang dianggap berkembang atau di selatan untuk merundingkan Dana Bersama.

Kemudian pada 1978, Ali Alatas ditarik dari Jenewa dan diminta oleh Adam Malik untuk jadi Kepala Sekretariat Wakil Presiden. Saat itu, Adam Malik merupakan Wakil Presiden. Tawaran itu diterima Ali Alatas dan dari situ dirinya punya pekerjaan ganda sebagai duta besar di Swiss dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden.

Pada 1983, Ali kemudian ditunjuk menjadi Wakil Tetap Indonesia di PBB, New York. Lalu, pada Maret 1988 Ali Alatas ditunjuk Soeharto menjadi Menteri Luar negeri sampai 1999. Pada saat menjadi Menteri Luar Negeri, Ali Alatas turut berperan dalam menyelsaikan konflik Kamboja, konflik Filipina Selatan, sampai konflik di Timor Timur.

Pasca Soeharto lengser, Ali menjadi penasihat pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sampai Megawati Soekarnoputri. Lalu, tepat pada 11 Desember 2008, Ali wafat di usia 76 tahun.

Pilihan Editor: Dino: Ali Alatas Cuma Sekali Salah dalam 12 Tahun

Berita terkait

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

1 hari lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

1 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

1 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

2 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

2 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

2 hari lalu

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

PDIP masih menjaring nama-nama potensial untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

2 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

3 hari lalu

Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung politik seni saat meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali karya Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra dan PDIP Kompak, Bilang Begini soal Persamuhan Prabowo-Megawati

3 hari lalu

Sekjen Gerindra dan PDIP Kompak, Bilang Begini soal Persamuhan Prabowo-Megawati

Rencana persamuhan antara Prabowo dan Megawati belum terwujud hingga kini. Sekjen Gerindra dan PDIP bilang begini.

Baca Selengkapnya