Pengamat Duga Ada Tarik Ulur Kepentingan di Balik Alotnya Format Debat Capres-Cawapres

Reporter

Ihsan Reliubun

Editor

Amirullah

Kamis, 7 Desember 2023 18:00 WIB

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka tertawa bersama saat mengambil nomor urut dalam Pengundian dan Penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs atau Indostrategic Ahmad Khoirul Umam mengatakan alotnya penentuan format debat capres-cawapres di Pilpres 2024 mengindikasikan kuatnya tarik ulur dan negosiasi kepentingan.

"Hal itu tak lepas dari besarnya dampak politik dari proses debat Pilpres terhadap peluang kemenangan pasangan capres-cawapres," kata Ahmad, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 7 Desember 2023.

Menurut dia, format baru debat capres-cawapres yang akhirnya memberi kesempatan untuk mengeksplorasi gagasan dan pandangan paslon secara terpisah patut diapresiasi. Hal itu akan memberikan keleluasaan bagi cawapres tampil secara independen dalam menunjukkan kapasitas dan gagasannya.

"Mengingat kapasitas cawapres juga harus setara dengan capres yang secara konstitusional harus siap menggantikan peran ketika ada halangan tetap maupun temporer," ujar Ahmad.

Menurut dia, kendati keberadaan capres tetap mendampingi cawapres saat berdebat bisa dipersepsikan sebagai wujud kebersamaan dan persatuan di antara para paslon, namun posisi itu seolah membuat cawapres tampil kurang mandiri dan tetap berada di bawah bayang-bayang capres.

Advertising
Advertising

Berkaca dari Pilpres 2004 hingga 2019, Ahmad mengatakan, debat capres-cawapwares bisa membentuk persepsi publik terkait kecakapan, kredibilitas, dan kapasitas paslon 2024 yang berkontestasi. Bahkan, kemenangan dalam debat Pilpres bisa mengubah peta basis dukungan politik.

Ini terutama di segmen kelas menengah terdidik dan masyakarat secara umum yang menjadi elemen swing voters dan undecided voters. Dia menjelaskan, hal itu dibuktikan dalam Pilpres 2004 dan Pilpres 2014, elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo atau Jokowi mampu melampui elektabilitas lawannya (crossing).

Lawan mereka adalah Megawati Sokarnoputri dan Prabowo Subianto. Menurut Ahmad, saat SBY dan Jokowi bisa meyakinkan publik dengan kesiapan dan penguasaan isu-isu strategis dan kebijakan publik dalam proses debat Pilpres. Kemenangan debat Pilpres yang notabene merupakan bagian dari operasi serangan udara.

Menurut dia, serangan udara terbukti efektif mampu menghancurkan basis-basis pertahanan dukungan politik yang selama ini dikonsolidasikan lewat "operasi serangan darat". "Laiknya kampanye tatap muka hingga door to door canvashing. Sebab itu, semua capres-cawapres harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri dengan optimal.

Sekali lagi, kata pengajar Ilmu Politik dan Studi Internasional Universitas Paramadina itu, kekeliruan argumen atau sekadar slip of tongue, secara otomatis akan digoreng habis dan dimanfaatkan lawan politik untuk mendegradasi kredibilitas politik dan elektoralnya.

Ahmad berharap KPU sebagai penyelenggara Pemilu yang netral dan independen harus memastikan debat Pilpres berjalan adil. Netralitas moderator dan kerahasiaan pertanyaan debat harus dijaga. "Jangan sampai ada pihak merasa dirugikan oleh dugaan ketidaknetralan terkait proses, aktor yang terlibat dan materi debat," ucap Ahmad.

Pilihan Editor: Jokowi Minta Pemerintah Pusat Bantu Bereskan Masalah Air di Kupang

Berita terkait

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

2 jam lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

4 jam lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

11 jam lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

23 jam lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

1 hari lalu

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

Simak profil Juri Ardiantoro di sini.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

1 hari lalu

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

Ada satu bakal pasangan calon independen yang mengundurkan diri, meskipun telah memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

1 hari lalu

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

KPU menyatakan bakal calon independen di Pilkada Kalbar 2024, Muda Mahendara-Suyanto Tanjung, mundur meski memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

Ketika Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dapat Sanksi Lagi dari DKPP

1 hari lalu

Ketika Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dapat Sanksi Lagi dari DKPP

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu memberikan sanksi kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari beserta jajaran akibat data DPT pemilu 2024 yang bocor.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

1 hari lalu

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

DKPP memutuskan menjatuhkan sanksi berupa peringatan kepada ketua dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gugatan DPT yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya