AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

Reporter

Servio Maranda

Editor

Amirullah

Senin, 27 November 2023 08:00 WIB

Kelompok Jurnalis menunjukkan poster saat melakukan aksi terkait kekerasan terhadap Jurnalis di Taman Aspirasi, Jakarta, Kamis, 26 September 2019. Aksi tersebut dilakukan untuk meminta pertanggung jawaban kepada pelaku kekerasan dan perampasan alat kerja wartawan yang dilakukan oleh oknum Kepolisian. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pangkalpinang mengecam penyerangan secara fisik yang menimpa salah seorang jurnalis media online di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Peristiwa tersebut menimpa jurnalis Trasberita.com, Ichsan Mokoginta, yang disiram dengan air keras saat berada di kediamannya di Jalan Kampung Baru Desa Petaling Banjar Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka, Sabtu Sore, 25 November 2023, sekitar pukul 14.32 WIB.

Ketua AJI Kota Pangkalpinang, Barlyanto, mengatakan pihaknya mengecam tindakan represif terhadap jurnalis Ichsan Mokoginta karena hal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

"Kami mengecam dan mengutuk keras atas kejadian yang menimpa rekan kami, saudara Ichsan. Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku," ujar Barlyanto dalam siaran pers AJI Kota Pangkalpinang, Ahad, 26 November 2023.

Ichsan Mokoginta mengatakan peristiwa yang dialaminya bermula saat dia kedatangan seseorang tidak dikenal dengan mengenakan helm berwarna hitam, jaket warna gelap, dan baju kemeja lengan panjang kotak-kotak warna putih merah.

Advertising
Advertising

"Pelaku tersebut menggunakan bahasa dengan logat Palembang dan menanyakan rumah seseorang yang bernama Mamad yang kemudian saya jawab tidak tahu. Namun pertanyaan rumah Mamad itu terus diulang-ulang," ujar dia.

Ichsan yang menerima kedatangan pelaku di teras rumah merasa curiga dan kemudian memilih menjaga jarak dengan masuk lebih dalam ke ruang tamu rumahnya. Tindakan Ichsan rupanya diikuti pelaku yang ikut masuk ke dalam rumah.

"Pelaku kemudian mengeluarkan botol mirip botol cuka dari sakunya dan kemudian dengan menggunakan kedua tangannya langsung menyemprotkan cairan di botol ke arah saya. Pelaku kemudian kabur menggunakan sepeda motor setelah saya berteriak," ujar dia.

Semprotan cairan yang diduga air keras tersebut tidak membuat luka berarti di tubuh Ichsan. Hanya saja akibat semprotan cairan tersebut membuat kulit disekitar wajah, leher dan perut Ichsan panas.

"Saya menduga peristiwa ini terkait dengan pemberitaan saya soal adanya penambangan timah ilegal di Perairan Penagan Desa Mendo Barat. Saya memang gencar memberitakan tambang itu. Bahkan ikut memberitakan saat nelayan penolak tambang mengirimkan laporan ke Mabes TNI soal adanya keterlibatan oknum di tambang tersebut," ujar dia.

Beberapa hari sebelum penyerangan itu, ujar Ichsan, dia sempat diajak bertemu oleh seseorang dan memintanya supaya tidak memberitakan soal tambang Penagan. Sehari sebelumnya, dia diikuti orang yang kemudian memantau aktivitas di sekitar rumahnya.

Saat ini, kata Ichsan, peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Mendo Barat. Polisi sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan.

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Bangka Belitung,Bustami Rahman, mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus tersebut.

"Kami mengecam peristiwa kekerasan yang dialami Ichsan. Kebetulan dia juga adalah anggota Lembaga Adat Melayu Bangka Belitung. Kami mengutuk keras peristiwa ini. Orang tidak boleh menyerang fisik apalagi hingga melukai. Terlebih ini dilakukan di kediamannya," ujar dia.

Tokoh Presidum Bangka Belitung yang juga wartawan senior, Emron Muhammad Asir Pangkapi, menambahkan peristiwa yang dialami Ichsan merupakan tindakan terencana yang memang ditujukan untuk mencelakai wartawan.

"Bila merasa jadi korban pemberitaan, mestinya gunakan hak jawab hingga bisa mengadu ke Dewan Pers. Tapi dengan peristiwa ini justru membuktikan kasus yang diberitakan membuat orang bertambah yakin bahwa apa yang ditulis dan diungkap adalah sebuah kebenaran," ujar Emron.

Pilihan Editor: Karyoto Disebut Arahkan Syahrul Yasin Limpo Buat Laporan Pemerasan oleh Firli Bahuri ke Dumas KPK

Berita terkait

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

1 hari lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

6 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

6 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

32 hari lalu

Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

Sukandi, jurnalis di Halmahera Selatan, disiksa usai memberitakan penangkapan kapal pengangkut minyak Dexlite milik Polairud Maluku Utara oleh TNI AL.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

35 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

37 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

37 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

37 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

40 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya