Soetrisno Bachir, Tokoh Muhammdiyah yang Jadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas AMIN

Reporter

Andika Dwi

Editor

Febriyan

Rabu, 22 November 2023 15:20 WIB

Ketua KEIN, Soetrisno Bachir, menyebutkan solusi jangka pendek yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menahan dana investor dan dunia usaha agar mengendap di Tanah Air.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Soetrisno Bachir diumumkan sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) pada Selasa kemarin, 22 November 2023. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Sekretariat AMIN di Jalan Diponegoro nomor 10, Jakarta Pusat.

SB, sebutan Soetrisno merupakan salah satu nama baru dalam struktur Timnas AMIN yang diumumkan kemarin. Anies menyatakan tim pemenangannya tersebut berasal dari berbagai golongan masyarakat, mulai dari politisi, kyai, aktivis, pengusaha, hingga figur publik, yang jumlahnya mencapai 700 orang.

Lantas, bagaimana profil Soetrisno Bachir yang jadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas AMIN ini?

Kehidupan pribadi

Soetrisno Bachir adalah seorang pengusaha kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 10 April 1957 atau 66 tahun yang lalu. Anak dari pasangan Bachir Ahmad dan Latifah Djahrie ini menghabiskan masa kecilnya di sekitar wilayah Pekalongan.

Dia menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD) pada 1969. Kemudian, dia lulus dari sekolah menengah pertama (SMP) pada 1972, sebelum melanjutkannya ke sekolah menengah atas (SMA) dan lulus pada 1975.

Soetrisno pernah menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. namun sayangnya tak sampai selesai. Dia memilih kembali ke Pekalongan untuk berkuliah di Universitas Pekalongan (Unika), Jawa Tengah pada program sarjana Fakultas Ekonomi.

Advertising
Advertising

Pada 1989, dia menikah dengan Anita Rosana Dewi. Dari pernikahannya itu, Soetrisno dan Anita dikaruniai empat orang anak. Mereka adalah Meisa Prasati, Layaliya Nadia Putri, Maisara Putri, dan Muhammad Izzam.

Selanjutnya, kedekatan dengan Muhammadiyah sampai menjadi Ketua Umum PAN

<!--more-->

Soetrisno disebut lahir dalam keluarga yang kental dengan nuansa Muhammadiyah dari garis ibunya, sementara keluarga ayahnya disebut lebih dekat dengan Nahdlatul Ulama. Kedekatan dengan dua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu membuat Soetrisno aktif di organisasi pelajar Islam, mulai dari Pelajar Islam Indonesia (PII) hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Sementara di Muhammadiyah, dia pernah tercatat sebagai anggota Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dia juga sempat menjadi tokoh di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Di Muhammadiyan inilah Soetrisno kemudian dekat dengan sosok Amien Rais yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1995-1998. Amien pula yang kemudian menarik Soetrisno masuk ke dunia politik.

Dalam wawancara dengan Tempo, pada 2005 lalu, Amien menyatakan Soetrisno berperan penting dalam melahirkan Partai Amanat Nasional (PAN) meskipun saat itu belum masuk menjadi pengurus.

"Saat PAN lahir pada 1998, dia juga aktif memberikan dukungan dari samping. Artinya, bukan sebagai pengurus tapi memberikan bantuan finansial, termasuk selama kampanye Pemilu 1999," ujar Amien.

Amien juga menyatakan awalnya Soetrisno memang tak berminat untuk masuk ke dunia politik. Dia lebih berminat untuk mengembangkan usahanya.

Akan tetapi Soetrisno akhirnya masuk ke dunia politik. Dia bahkan akhirnya ikut bersaing dalam Kongres PAN 2005 dan kemudian terpilih sebagai ketua umum partai tersebut menggantikan Amien Rais.

Soetrisno tercatat menjadi Ketua Umum PAN hingga 2010. Dia kemudian digantikan oleh Hatta Rajasa. Soetrisno sempat vakum di PAN selama lima tahun. Namanya kembali berkibar setelah Zulkifli Hasan mengambil alih tongkat komando partai itu pada 2015. Soetrisno kemudian terpilih sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PAN.

Selanjutnya, kiprah di dunia bisnis

<!--more-->

Dikenal sebagai pengusaha, Soetrisno Bachir memulai kiprahnya dengan berjualan batik, produk yang memang lekat dengan kota kelahirannya, Pekalongan. Tak tanggung-tanggung, usaha ini dia mulai dari usia masih sangat muda, 19 tahun.

Dia kemudian mendirikan perusahaan yang bergerak properti dan real estate. Perusahaan bernama Ika Muda Group itu dia dirikan bersama kakaknya, Kamaluddin Bachir.

Dari grup itu, keduanya merintis perusahaan surat kabar yang kemudian berkembang menjadi harian Republika. Sutrisno juga mengembangkan bisnis pribadinya melalui Sabira Group yang bergerak di sektor investasi.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Ketua PAN, Sutrisno kembali berkecimpung di dunia bisnis yang sudah digelutinya sejak lama. Kerajaan bisnisnya disebut semakin berkembang ke berbagai sektor, mulai dari perkebunan, tambak udang, ekspor-impor hingga industri hiburan.

Dia kemudian memutuskan untuk ikut dalam produksi film sebagai seorang produser eksekutif. Adapun film yang pernah digarapnya adalah Rindu Purnama yang tayang perdana di bioskop pada 2011 silam.

Kepiawannya di dunia bisnis ini pula yang membuat dia kemudian ditunjuk menjadi Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) oleh Presiden Jokowi pada 2016. Keberadaan KEIN berakhir bersamaan dengan berakhirnya periode Kabinet Kerja Tahun 2014-2019.

Pada Pilpres 2024, Soetrisno Bachir, dipastikan akan berbeda pilihan dengan PAN. Jika Soetrisno mendukung pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, PAN telah memastikan mendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Berita terkait

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

7 menit lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

4 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

6 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

10 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

10 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

11 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

12 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

12 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

13 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya