Bela Jokowi, Sekjen PSI: Memfitnah adalah Pekerjaan Sia-sia

Reporter

Tika Ayu

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 2 November 2023 11:56 WIB

Gestur Raja Juli Antoni setelah dilantik sebagai wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2022. Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju setelah dilantik sebagai Wakil Menteri Agraria menggantikan rekan separtainya Surya Tjandra. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Raja Juli Antoni membela Joko Widodo atau Jokowi dari berbagai tudingan yang dialamatkan kepada sang Presiden.

"Akhir-akhir ini Pak Presiden Jokowi diserang serangkaian fitnah secara bertubi-tubi," kata Raja Juli dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 November 2023.

Ia mengatakan bahwa berbagai jurus fitnah dilontarkan lawan politik presiden Jokowi secara membabi buta dengan kepentingan tertentu. "Tujuannya mendelegitimasi dan mendemoralisasi Pak Jokowi," kata dia.

Wakil Menteri Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional itu kembali mengingatkan bahwa Jokowi pernah difitnah sebagai PKI, kemudian memobilisasi dukungan 3 periode, kepemilikan ijazah palsu, dan saat ini dituding menekan karena memiliki karti truf ketua parpol pendukung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Dulu difitnah anti-Islam sekarang difitnah punya hubungan toxic dengan para kerabatnya," katanya.

Advertising
Advertising

Raja Juli tak menyebut siapa yang disebutnya sebagai pemfinah Jokowi itu. Namun ia meminta agar mereka belajar dari sejarah. "Memfitnah Pak Jokowi adalah pekerjaan yang sia-sia, tidak berguna," kata dia.

Menurut Raja Juli, serangan fitnah itu tidak menghentikan rakyat mencintai Presiden Jokowi, justru klaim Raja Juli makin menambah solidaritas rakyat.

"Fitnah juga tidak akan menghentikan Pak Jokowi terus berbuat yang terbaik untuk rakyat di seluruh pelosok negeri," katanya.

Raja Juli mengingatkan agar tudingan yang dilontarkan ke Jokowi dihentikan. Sebab, upaya itu tak ada maknanya. Ia meminta mereka untuk mulai kampanye positif.

"Promosikan kandidat capres yang kalian dukung," katanya.

Sebelumnya beberapa politikus PDIP melontarkan serangan bertubi-tubi ke Presiden Jokowi. Yang pertama datang dari Adian Napitupulu. Ia mengungkap soal permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatan atau tiga periode yang kemudian ditolak oleh PDIP.

"Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui," ucap Adian pada keterangan resmi, Rabu, 25 Oktober 2023.

Pernyataan lainnya datang dari Aria Bima. Kader PDIP itu mengatakan Jokowi kini berubah. Hal itu, ia menduga karena adanya toxic relationship di lingkaran sang presiden.

Aria Bima mengungkap soal putusan MK yang akhirnya meloloskan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wapres dari Prabowo Subianto.

"Dengan otak-atik mengintervensi dalam tanda petik kewenangan-kewenangan di MK yang kebetulan ketuanya adalah om nya Gibran," kata Aria di Rumah Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat pada Senin, 30 Oktober 2023.

Pernyataan keras juga datang dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia mengklaim menerima pengadukan dari beberapa ketua umum partai politik bahwa mereka tersandera kartu truf soal pencalonan Prabowo-Gibran.

"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-nya dipegang," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Ahad, 29 Oktober 2023.

Pilihan Editor: PSI Sebut Prabowo Tak Wajib Mundur dari Menhan meski Resmi Daftar Capres

Berita terkait

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

21 menit lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

45 menit lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

1 jam lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

1 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

1 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

2 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

3 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

3 jam lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

4 jam lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya