Umumkan Arah Dukungan Keluarga Besar Gus Dur, Ini Profil Yenny Wahid Putri ke-2 Mendiang Gus Dur
Reporter
Angelina Tiara Puspitalova
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 29 Oktober 2023 18:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Barisan kader Gus Dur secara resmi telah memberikan dukungan kepada calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud Md. Putri Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan Mahfud Md sebagai sosok nahdliyyin dan dibawa Gus Dur untuk menegakkan hukum di Indonesia.
"Kami barisan para kader barisan Gus Dur menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.,” kata Yenny Wahid di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Yenny, aktivis perempuan yang tak pernah lelah, telah memikul beban berat sejak K.H. Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, berpulang. Pemilik nama Zannuba Ariffah Chafsoh ini lahir pada 29 Oktober 1974.
Yenny Wahid, anak kedua dari Abdurrahman Wahid dan Sinta Nuriyah, memiliki seorang kakak bernama Alisa Wahid serta dua orang adik, yaitu Anita Wahid dan Inayah Wahid. Ia berdedikasi dalam mengawal dan menyebarkan pemikiran-pemikiran ayahnya tentang demokrasi, pluralisme, dan toleransi melalui The Wahid Institute, sebuah lembaga yang didirikan oleh Gus Dur pada tahun 2004.
Yenny Wahid merupakan alumni SMA Negeri 28 Jakarta pada 1992. Setamat SMA, dia kemudian menempuh studi Psikologi di Universitas Indonesia (UI). Namun, atas saran dari ayahnya, Yenny memutuskan keluar dari UI lalu melanjutkan pendidikan di Jurusan Desain dan Komunikasi Visual, Universitas Trisakti. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Yenny memutuskan menjadi wartawan yang secara khusus bertugas di Timor-Timur dan Aceh mendampingi ayahnya.
Namun, sebelum itu, ia pernah menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age.
Pada tahun 2008, PKB menghadapi konflik internal antara Yenny dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Sebagai akibatnya, Yenny dipecat dari jabatannya oleh Muhaimin pada tahun yang sama.
Setelah itu, Yenny mendirikan partai politiknya sendiri, Partai Indonesia Baru (PIB), lalu berubah menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), di mana ia ditunjuk sebagai ketua umum partai baru tersebut. Semua langkah ini diambilnya dalam periode di mana ayahnya tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI ke-4.
Yenny lahir dalam lingkungan keluarga NU, mirip dengan ayahnya, Gus Dur. Pola pikirnya yang percaya pada nilai-nilai yang berbeda dan melawan arus utama masyarakat, sama dengan ayahnya.
Meskipun berasal dari keluarga pesantren, Yenny Wahid memilih untuk mengenyam pendidikan di sekolah umum dan kemudian melanjutkan studi di Universitas Trisakti, Jakarta, dengan fokus pada komunikasi visual. Setelah beberapa tahun bekerja sebagai wartawan di Australia, ia berhenti dari profesi tersebut ketika ayahnya terpilih sebagai Presiden RI ke-4 pada tahun 1999.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | PERPUSNAS
Pilihan editor: Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud Md, Ini Respons Hary Tanoe dan Hasto PDIP