TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, menyambangi pesantren milik presiden ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kehadiran Pramono dan Rano di Pesantren Ciganjur untuk bersilaturahmi dengan keluarga Gus Dur.
Pramono mengatakan bercerita banyak hal dengan istri Gus Dur, yaitu Sinta Nuriyah atau Sinta Wahid, dalam pertemuan sekitar 50 menit itu. "Tetapi yang paling penting, kami memperoleh doa dari beliau. Itu hal yang luar biasa," kata Pramono di Ciganjur, Jumat, 1 November 2024.
Selain diberikan doa untuk memenangi kontestasi pilkada Jakarta, Pramono dan Rano Karno juga dipakaikan syal cukin Betawi berkelir putih oleh Sinta Nuriyah. Sinta juga berpesan agar keduanya tidak hanya melihat situasi dan kondisi rakyat Jakarta saja.
"Muliakanlah perempuan," kata Sinta kepada pasangan calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Pramono dan Rano Karno menanggapi doa dan wejangan dari Sinta dengan mencium tangan istri Almarhum Gus Dur itu. Pramono menyebut Sinta Nuriyah menjadi salah satu figur yang dihormatinya.
"Saya hanya mencium tangan pada tiga orang, dan salah satunya adalah Ibu Sinta," ujar Pramono.
Sinta berharap duet Pramono dan Rano Karno dapat membawa Jakarta lebih baik dari sebelumnya. Ia kembali menegaskan kepada keduanya untuk menghormati dan memuliakan perempuan.
"Saya merasa mantep dengan keduanya. Mudah-mudahan apa yang menjadi doa saya segera terkabul," kata Sinta.
Pramono dan Rano akan bersaing dengan pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yaitu Ridwan Kamil-Suswono, serta pasangan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana di pilkada Jakarta kali ini.
Pilihan editor: Pimpinan DPR Bahas Kerja Sama Bidang Ekonomi dengan Legislator Korea Selatan