Andi Widjajanto Jelaskan Posisinya di TPN Ganjar: Secara Politik Saya Merah
Reporter
Tika Ayu
Editor
Linda novi trianita
Rabu, 11 Oktober 2023 19:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas) Andi Widjajanto menyatakan belum menjadi bagian Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo. Namun Andi tak menampik menunggu tawaran tersebut. "Saya masih menunggu. Kalau seandainya memang mendapat penugasan itu ya akan saya pertimbangkan," kata Andi saat ditemui di Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Oktober 2023.
Menurut Andi, menjadi bagian dari suksesi tim pemenangan pemilu bukan hal baru. Andi mengatakan pernah menjadi tim suksesi pemilu Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Bahkan ia juga pernah menjadi tim dari salah satu capres pada pemilu 2009.
"Bagi saya ini seperti sesuatu berulang setiap lima tahun, 2009, 2014, 2019. Tapi yang pasti secara politik saya ini merah," katanya.
Andi mengatakan ideologi politiknya mengacu kepada PDIP. Dia selalu mengikuti arah kebijakan PDIP dalam membuat keputusan politik. "Terutama pemilu bukan suatu keputusan yang sulit bagi saya. Karena identitas ideologi merahnya yang paling utama mendasari pilihan saya," ujar salah satu orang kepercayaan Presiden Jokowi itu.
Andy Widjajanto bersedia melepaskan masa tugasnya di Lemhanas ketika mendapati tugas bagian dari TPN Ganjar. "Disesuaikan dengan aturan yang ada. Jadi saya akan mendiskusikan dengan Mensesneg tentang keneradaan saya di sini. Nanti akan disesuikan dengan peraturan yang ada. Tentunya saya akan mengikuti peraturan tersebut," kata dia.
Dalam Rapat Harian TPN Ganjar Presiden ke VI berlangsung di Gedung High End, Kebon Sirih hari ini merupakan kedua kalinya Andi Widjajanto datang. Menurut Andi, kehadirannya di rapat ini dalam konteks sebagai narasumber.
Menurut pantauan Tempo di lapangan, Andi tiba di lokasi Rapat Harian TPN Ganjar Presiden pukul 16.10 WIB. "Diminta untuk menjabarkan apa yang disebut dengan politik 5.0 yang nanti terkait dengan kampanye 2024. Sebetulnya sudah beberapa kali diskusi dilakukan dan hari ini diminta khusus hadir jam 4 sore untuk menjabarkan lebih detail dan lebih operasional tentang politik 5.0," katanya.
Menurut Andi, politik 5.0 harusnya realisasinya secara holistik, menggabungkan antara gerak kinetik, gerak virtual, hingga keberadaan Artificial Intelligence. "Saya sudah beberapa kali diundang sebagai narasumber sudah saya jabatkan apa yang bisa disntisipasi dengan kemunculan tren politik yang baru," ujarnya.
Pilihan Editor: Pemilu 2024, Pengamat Nilai Potensi Terjadi Pertarungan Pasangan Istana dan Non-istana