35 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Berpulang, Begini Kiprah Sang Pandu Agung Bapak Pramuka Indonesia

Jumat, 6 Oktober 2023 19:01 WIB

Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Ahad, 2 Oktober 1988 silam atau 35 tahun silam, Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal dunia di Washington DC, Amerika Serikat. Kepergian gubernur pertama DI Yogyakarta itu meninggal kesedihan mendalam bagi banyak orang. Ratusan ribu manusia, termasuk Presiden Soeharto dan duta besar negara lain, mengiringi upacara pemakaman Wakil Presiden Kedua RI ini.

Kipran Sultan Hamengkubuwono IX dalam masa kemerdekaan tak dapat dimungkiri. Ia memastikan Keraton Yogyakarta bergabung NKRI pada awal proklamasi, ia pula yang menjamin Sukarno dan Hatta selama memerintah Republik Indonesia dari Yogyakarta dan memberikan dana bagi berlangsungnya pemerintahan di awal kemerdekaan itu. Sultan HB IX menginisiasi Serangan Umum 1 Maret 1949 pada saat agresi Belanda.

Setalah merdeka, Sultan HB IX menjabat wakil presiden selama satu periode. Di luar itu, ia dikenal pula sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang akrab disapa "Kak Sultan," adalah tokoh yang diakui sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Ia mendapat gelar Pandu Agung atau pemuka kepanduan dari Presiden Sukarno.

Dikutip dari situs Warta Universitas Dian Nuswantoro, istilah "Pramuka" sendiri berasal dari kata "poromuko," yang berarti pasukan terdepan dalam perang, dan merupakan singkatan dari "Praja Muda Karana," yang artinya jiwa muda yang suka berkarya.

Kapan Dilantiknya?

Advertising
Advertising

Pada 1961 hingga 1974, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia. Selama periode ini, ia melakukan berbagai inovasi yang menghasilkan penghargaan tingkat nasional dan internasional.

Salah satu kontribusinya adalah pemikiran untuk mengubah nilai "kepanduan" menjadi "kepramukaan," dengan menekankan partisipasi Pramuka dalam pembangunan masyarakat. Inovasi ini bahkan diadopsi oleh Pramuka di tingkat dunia.

Bagaimana Kiprahnya?

Sri Sultan Hamengkubuwono IX aktif terlibat dalam Gerakan Pramuka sejak usia muda. Ia mendukung penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya di Indonesia.

Pada 1961, bersama dengan beberapa tokoh lainnya, ia membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan mengeluarkan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961. Organisasi Pramuka nasional resmi didirikan pada 14 Agustus 1961.

Menurut laman Pramuka Universitas Ahmad Dahlan, Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama 13 tahun, yaitu selama empat periode dari 1961 hingga 1974.

Di bawah kepemimpinannya, Pramuka Indonesia menetapkan janji pramuka yang dikenal sebagai Tri Satya Pramuka dan 10 aturan yang harus dipatuhi oleh anggota Pramuka, Dasa Dharma Pramuka.

Ia juga menetapkan warna seragam Pramuka Indonesia, yang berwarna cokelat muda untuk atasan dan coklat tua untuk bawahan, yang melambangkan elemen air dan tanah. Atas keaktifannya dalam Pramuka, ia dipanggil dengan sebutan “Kak Sultan”.

Prestasi dalam Pramuka

Prestasi besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam membangun Gerakan Pramuka Indonesia mendapat pengakuan internasional. Pada 1973, ia dianugerahi Bronze Wolf Award oleh World Organization of the Scout Movement (WOSM), penghargaan tertinggi yang diberikan oleh WOSM kepada individu yang berjasa besar dalam pengembangan kepramukaan.

Pria yang juga dikenal sebagai Gusti Raden Mas Darojatun ini telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan Gerakan Pramuka Indonesia dan menjadikannya salah satu organisasi kepanduan terbesar dan terkemuka di dunia. Peringatan Hari Pramuka Indonesia setiap tanggal 14 Agustus adalah bentuk penghormatan terhadap peran besarnya dalam Gerakan Pramuka.

Pilihan Editor: 35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

Berita terkait

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

1 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

2 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

4 hari lalu

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.

Baca Selengkapnya

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

4 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

4 hari lalu

Hari-hari Usai 12 Mei 1998, Tragedi Trisakti yang Berujung Reformasi

Lahirnya reformasi 21 Mei 1998 tidak terlepas dari serangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya yang diwarnai darah tumpah termasuk Tragedi Trisakti.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

5 hari lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 hari lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

6 hari lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

7 hari lalu

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

8 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya