Jokowi Sebut Korpri Kekuatan Besar Penentu Bangsa

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 3 Oktober 2023 14:43 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan keterangan pers di Stasiun Padalarang usai menjajal Kereta Cepat Jakarta - Bandung pada Senin, 2 Oktober 2023, usai peresmian proyek Whoosh. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan jumlah anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) sebanyak 4,4 juta orang adalah kekuatan besar penentu bangsa. Ia menyebut Korpri sebagai mesin birokrasi.

"Partai boleh banyak, tapi yang melaksanakan dan menentukan tetap korpri. Karena yang menjalankan apapun di pemerintahan itu Korpri," kata Jokowi di Rapat Koordinasi Nasional Korpri di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa, 3 Oktober 2023.

Dalam sambutan yang sama, Jokowi mengatakan orientasi aparatur sipil negara atau ASN perlu diubah jika Indonesia tidak ingin masuk jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Ia kembali menyoroti rumitnya proses birokrasi dan mendorong pemerintah untuk terus adaptif mengikuti perkembangan digital.

Presiden mengaku mendapat bisikan dari sejumlah organisasi keuangan dunia bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju. “Tapi kalau ditangani dengan cara yang keliru, rutinitas yang monoton, ‘mohon maaf, negara Anda akan terjebak pada negara berpendapatan menengah terus’. Seperti negara di Amerika Latin, ini yang kita gak mau,” katanya, mengingat perkataan para petinggi keuangan dunia.

Mantan Wali Kota Solo itu kembali menyoroti sistem birokrasi yang terlalu berfokus pada Surat Pertanggungjawaban (SPJ) itu terlalu rumit. Solusi untuk ini menurutnya harus dirumuskan dalam Undang-Undang ASN, yang adaptasi sesuai dengan perkembangan global. Menurutnya, kinerja ASN perlu diganti dari SPJ ke ukuran lain seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat kemiskinan.

Advertising
Advertising

Sementara mengenai digitalisasi, ia meminta ASN tidak alergi terhadap perkembangan teknologi. Namun ia menyebut itu perlu ditopang oleh regulasi yang ketat yang dipersiapkan oleh birokrasinya.

“Kalau gak siap yang kena seperti yang kejadian, TikTok Shop,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan begitu Indonesia tidak bisa memanfaatkan peluang kepemimpinan pada 2024, 2029, dan 2034, maka akan sulit untuk keluar dari bayang-bayang negara berkembang. “Kalau kita tidak bisa merubah sistem yang ada menjadi lebih cepat dan efisien, maka kita akan terjebak pada middle income trap, padahal peluangnya besar sekali,” kata eks Gubernur Jakarta itu.

Pilihan Editor: Jokowi Bujuk ASN Pindah ke IKN dengan Insentif: Ada Rumah Dinas hingga Tunjangan Kemahalan

Berita terkait

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

1 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

9 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

13 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

15 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cukup Bawa Koper, Seperti Apa Hunian untuk ASN di Ibu Kota Nusantara?

16 jam lalu

Cukup Bawa Koper, Seperti Apa Hunian untuk ASN di Ibu Kota Nusantara?

Hunian ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN) dilengkapi dengan berbagai macam perabotan dan menggunakan sistem smart home.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

19 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

19 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

20 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

21 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

21 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya