Jokowi Mengakui ASEAN Butuh Strategi Taktis Jangka Panjang

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 5 September 2023 15:00 WIB

Presiden Joko Widodo berjalan didampingi Menko Perekonmian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) dan Ketua KADIN yang juga ketua ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Arsjad Rasjid saat acara pembukaan ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Istana Negara, Jakarta, Jumat 1 September 2023. ABIS 2023 mengangkat tema ASEAN Centralilty: Inovating Toward Greater Inclusivity. ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa ASEAN membutuhkan strategi taktis jangka panjang yang relevan untuk beberapa dekade ke depan. Ia mengapresiasi dukungan negara-negara anggota perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam pembahasan ASEAN Concord IV.

Concord IV merupakan inisiatif yang dibuat Indonesia untuk landasan Visi Komunitas ASEAN 2045, memperkuat lembaga untuk mengatasi berbagai tantangan masa depan. Dokumen telah direkomendasikan oleh menteri luar negeri untuk disepakati para pemimpin dalam rapat konferensi tingkat tinggi atau KTT ASEAN.

“Semua dari kita menyadari besarnya tantangan dunia saat ini,” kata Jokowi saat sesi pleno KTT ASEAN di Jakarta Convention Centre pada Selasa, 5 September 2023.

Perumusan Visi Komunitas ASEAN 2045 telah dimulai pada 2023 di bawah Satuan Tugas Tingkat Tinggi (HLTF) Visi Komunitas ASEAN 2045, yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Malaysia. Visi ini akan diadopsi secara resmi pada 2025.

Konferensi hari ini akan diadakan dua sesi. Pertama dalam format plenary dan kedua dalam bentuk retreat.

Advertising
Advertising

Untuk penguatan kelembagaan, KTT ASEAN akan menyepakati percepatan proses pengambilan keputusan pada saat krisis dan penguatan kapasitas ASEAN dalam menanggapi tantangan yang muncul.

Sementara untuk isu Myanmar, ASEAN akan meninjau implementasi konsensus lima butir yang telah disepakati untuk menyelesaikan krisis di negara itu.

Konsensus lima butir ASEAN untuk Myanmar itu mencakup segera diakhirinya kekerasan; penyelenggaraan dialog di antara semua pihak; penunjukan utusan khusus; mengizinkan bantuan kemanusiaan dari ASEAN; dan mengizinkan utusan khusus mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pembukaan rapat pada Senin, 4 September 2023, di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, mengakui bahwa isu Myanmar masih menjadi pekerjaan rumah bagi blok. ASEAN, menurutnya, akan sepenuhnya maju jika krisis ini tuntas.

Pilihan Editor: Arsjad Rasjid Jadi Ketua TPN Ganjar Pranowo, Pengamat Singgung Soal Kepentingan Pengusaha di Atas Kepentingan Rakyat



DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

3 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

3 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

3 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

4 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

4 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

4 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

5 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

5 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya