Dengan demikian umur bulan Sya'ban tiga puluh hari (istikmal). Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Jawa Timur KH Ali Maschan Moesa, Kamis (15/11) malam di Kantor PWNU Jl. Raya Darmo, Surabaya.
Penetapan tersebut disosialisasikan melalui surat bernomor 547/B.II.03/2001 dan di kirim via faksimili ke pengurus wilayah dan cabang di seluruh Indonesia. Di Jawa Timur, tim rukyat yang disebar di sejumlah titik lokasi sejak Kamis (15/11) petang juga tidak melihat bulan. Seperti diketahui, NU selalu berpedoman pada rukyat dalam menentukan awal puasa.
Beberapa pantai yang menjadi wilayah pantauan, yakni Pantai Nambangan Surabaya, Plengkung dan Ketapang Banyuwangi, Ujungpangkah Gresik, Tanjungkodok Lamongan dan Serang Blitar dilaporkan dalam kondisi mendung. Sementara di Pantai Tlanakan Pamekasan kondisinya hujan deras.
Satu-satunya yang cuacanya bagus adalah Pantai Ngliyep Malang. "Namun hingga malam ini tim kami tidak melihat hilal,"imbuh Ali Maschan. Sebelum pernyataan resmi PBNU datang, pengurus NU Jatim telah mengadakan rapat istbat yang dipimpin oleh Ali Maschan. Hadir dalam rapat tersebut adalah KH Miftahul Achyar, KH Abdul Salam Nawawi, KH Mashudi Moechtar dan H Romadhon Sukardi.
Puluhan orang juga mendatangi PWNU untuk mendengar keputusan resmi NU. Pesawat telepon di ruang pengurus pun tak henti-hentinya berdering. "Sebelum ada keputusan resmi tolong jangan tarawih dulu,"ujar pengurus yang menerima telepon.
Menurut Ali, NU selalu menggunakan perhitungan rukyat dan hisab dalam menentukan awal puasa. "Menurut kalender NU, kebetulan rukyat dan hisapnya sama,"kata Ali. Meskipun demikian menurut Ali, NU memepersilakan dam tetap menghormati umat Islam yang memulai puasa pada hari Jumat. (Kukuh SW-Tempo News Room)