Kriteria, Rekomendasi, dan Harapan Pengusaha untuk Capres Indonesia, Apa Saja?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 Agustus 2023 17:10 WIB

(Dari kiri) Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad; Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Raymond Arfandy; Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sarman Simanjorang; Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah Mulyadi Jayabaya; dan Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Anggawira dalam acara diskusi bertajuk "Top of Mind Isu Ekonomi pada Pilpres 2024: Kalkulasi Padangan Capres Cawapres Harapan Pengusaha". Acara tersebut digelar di Uncle Z Kopitiam Senopati, Jakarta Selatan pada Senin, 28 Agustus 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah asosiasi pengusaha menyampaikan kriteria, harapan dan rekomendasi terkait calon pemimpin Indonesia ke depan menjelang pemilihan presiden 2024 (Pilpres). Dalam rangkaian upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi, pemilihan calon pemimpin yang mampu mengatasi tantangan ekonomi menjadi krusial. Hal itu diantaranya diungkap oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Berikut beritanya dihimpun Tempo.

KADIN soroti sejumlah isu ekonomi

Wakil Ketua Umum KADIN Mulyadi Jayabaya menyoroti sejumlah isu ekonomi yang menjadi fokus pengusaha menjelang Pilpres 2024, yakni masalah ketimpangan, perizinan, dan pemberdayaan desa. Dia mengungkapkan sejumlah kriteria calon presiden yang menjadi harapan pengusaha.

“Kita butuh pemimpin (calon presiden) yang mampu melihat ke depan, yang melihat masalah-masalah ini tidak hanya sebagai tantangan, tetapi sebagai peluang untuk membuat Indonesia lebih maju,” ungkap Mulyadi dalam forum diskusi yang digagas oleh Poli-Eco Digital Insight Institute (PEDAS), Selasa, 29 Agustus 2023.

Ketimpangan

Pertama, yaitu ketimpangan. Menurutnya, ketimpangan adalah luka yang terus meradang, khususnya di sektor pertanian.

“Banyak petani merasa terabaikan, terutama terkait akses pupuk subsidi," lanjutnya.<!--more-->

Perizinan

Advertising
Advertising

Berikutnya, perizinan. Mulyadi mengkritik sistem yang saat ini terlalu berpusat di pemerintah pusat. Ia menilai pemusatan perizinan menyulitkan daerah, padahal daerah memiliki potensi besar dan harus diberi wewenang yang lebih besar dalam hal perizinan.

“Selama kita fokus pada perkembangan daerah, kita juga harus memperhatikan bagaimana daerah itu sendiri dapat berkembang,” ujarnya.

Pentingnya membangun ekonomi dari desa

Terakhir, ia turut menyinggung terkait pentingnya membangun ekonomi dari desa sebagai fondasi kebangkitan ekonomi nasional. Ia menjelaskan, desa adalah jantung ekonomi Indonesia. Menurut Mulyadi, jika desa kuat, negara akan kuat.

Ia menyarankan agar data hasil evaluasi perkembangan desa berdasarkan Indeks Desa Membangun dijadikan acuan dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan APBDes. "Dengan mengacu pada data evaluasi tersebut, kita dapat memastikan bahwa setiap desa di Indonesia memiliki langkah yang konkret untuk mencapai status 'Desa Mandiri',” kata Mulyadi.

KADIN harap pemimpin Indonesia dapat beri solusi konkret

Kedepannya ia berharap, pemimpin Indonesia selanjutnya bukan hanya mampu mempertahankan pencapaian positif era Jokowi, namun mampu memberikan solusi konkret untuk masalah pendidikan, pertanian, perizinan, dan pemberdayaan desa.<!--more-->

Transformasi UMKM melalui digitalisasi

Sekretaris Jenderal BPP Hipmi Anggawira juga menyoroti sejumlah aspek penting terkait isu ekonomi pada Pilpres 2024, salah satunya transformasi UMKM melalui digitalisasi.

“Negara yang maju memiliki banyak pengusaha, namun bukan hanya pengusaha mikro. UMKM harus memiliki kesempatan untuk naik kelas. Transformasi dan digitalisasi dapat menjadi kunci untuk percepatan transformasi UMKM, khususnya di sektor pertanian,” ujar Anggawira dalam diskusi ”Top Of Mind Isu Ekonomi Pada Pilpres 2024: Kalkulasi Pasangan Capres Cawapres Harapan Pengusaha” pada Senin, 28 Agustus 2023.

Ia menyebutkan, situasi di lapangan di mana para pengusaha daerah dalam sektor swasta seringkali bersaing dengan BUMN dalam hal dukungan pendanaan. Ia menyoroti peranan BUMN yang mencakup tidak hanya aspek finansial, tetapi juga lebih kepada Pelayanan Publik (PSO).

“Sebagai entitas yang seharusnya melayani kebutuhan publik, ukuran keberhasilan BUMN seharusnya bukan hanya keuntungan finansial saja, tetapi juga profitabilitas dalam arti yang lebih luas. Untuk mencapai hal ini, perlu adanya rumusan dan strategi bersama, sehingga Indonesia dapat terwujud sebagai entitas yang bersatu, dengan BUMN yang kuat berperan dalam meningkatkan daya saing nasional di pasar global,” tegasnya.<!--more-->

Singgung isu suku bunga yang tinggi

Anggawira juga menyinggung terkait isu suku bunga yang masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Ia menyatakan, langkah perlahan untuk mengurangi suku bunga perlu diambil ke depan agar roda pembangunan seperti hilirisasi dan industrialisasi dapat berjalan lebih cepat.

“Terkait tingginya suku bunga, kita perlu merumuskan solusi, termasuk formulasi subsidi bunga dan kredit, perlu ada skema perbankan yang mendukung program hilirisasi kita," ujar Anggawira yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu Bara Indonesia (ASPEBINDO).

Hipmi apresiasi kepemimpinan Jokowi

Lebih lanjut, Anggawira mengapresiasi kepemimpinan Jokowi yang berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satunya melalui ekspor berbagai komoditas.

“Pertumbuhan ekonomi di atas 6% diperlukan agar Indonesia bisa menjadi negara maju dan dapat menghindari middle-income trap. Strategi kolaborasi dan stabilitas kepemimpinan Jokowi patut diapresiasi karena stabilitas merupakan kunci bagi pertumbuhan positif,” tutur Anggawira.

Dengan berbagai pandangan yang dihadirkan oleh para narasumber dalam diskusi tersebut, masyarakat Indonesia akan mendapatkan wawasan lebih dalam tentang peran ekonomi dalam Pilpres 2024 dan bagaimana hal ini dapat membentuk arah pembangunan ekonomi di masa depan.

“Kita belajar dari Pilpres sebelumnya tentang kondusifitas dan harapannya adanya keberlanjutan dari berbagai platform pembangunan yang ada. Harapannya ada isu ekonomi yang dirumuskan oleh Capres dan Cawapres kita nanti secara detail sehingga itu bisa menjadi bahan kami didunia usaha untuk menggali potensinya,” katanya.

IRMA AULIA IRAWAN

Pilihan Editor: Selain Beban Mahasiswa, Ini Alasan Nadiem Makarim Hapus Syarat Publikasi Tesis dan Disertasi

Berita terkait

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

15 menit lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

28 menit lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

33 menit lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

34 menit lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

44 menit lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

1 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

3 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

4 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

4 jam lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

4 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya