73 Tahun Douwes Dekker Berpulang, Siapa Berikan Nama Jadi Danudirja Setiabudi?

Senin, 28 Agustus 2023 18:10 WIB

Soekarno berdiskuasi dengan Douwes Dekker (kanan) dan istri Douwes Dekker, Johanna (kiri), setelah kedatangannya di Yogyakarta (1947). KITLV

TEMPO.CO, Jakarta - Ernest Douwes Dekker merupakan seorang Belanda yang lahir di Pasuruan pada 7 Oktober 1879 dan meninggal pada 28 Agustus 1950. Ernest terlahir dari pasangan Auguste Henri Eduard Douwes Dekker dan Louisa Margaretha Neumann.

Dilansir dari situs Kebudayaan.kemdikbud.go.id, keluarga Ernest merupakan kreol atau Eropa murni yang tinggal di hindia Belanda. Sementara ibunya memiliki keturunan Jawa dan Jerman, ia kemudian dapat tergolong sebagai Indo-Eropa.

Memberontak di Perkebunan Kopi dan Pabrik Gula

Ernest menempuh pendidikan di HBS Batavia. Selepas sekolah, ia menjadi pegawai perkebunan kopi di Sumber Duren, Gunung Semeru. Ketika menjadi pegawai inilah, Ernest pertama kali melihat bagaimana kolonial mengeksploitasi pribumi. Dari situ, ia terusik dan sempat bersitegang dengan R Jesse atasannya di perkebunan tersebut.

Setelah diberhentikan, Ernest kemudian menjadi pegawai laboratorium dan ahli kimia di pabrik gula Pajarakan, Probolinggo. Ia kemudian kembali berulah karena adanya ketidak adilan di sana. Pada Februari 1900, Ernest bertolak dari Batavia menuju Afrika Selatan. Di sana ia menjadi sukarelawan untuk membantu orang-orang Boer melawan Inggris, meskipun akhirnya kalah. Pada 1902, ia kemudian ditahan oleh pemerintah Inggris.

Advertising
Advertising

Kiprah di Dunia Jurnalistik

Setelah ditahan, ia kembali ke Hindia Belanda dengan memulai debutnya di dunia politik dan jurnalisme. Dilansir dari Tempo, ia menjadi reporter De Locomotief di bawah pimpinan P. Brooschoft. Ia kemudian melanjutkan karier dengan bergabung bersama Soerabaiasch Handelsblad serta menjadi salah satu staf redaksi Bataviaasch Nieuwsblad.

Kaya akan pengalaman di jurnalistik, ia kemudian mendirikan surat kabar sendiri, yakni majalah Tijdschrift yang nantinya berganti nama menjadi majalah De Express. Dalam tulisan-tulisannya, ia kerap membuat tulisan yang pro terhadap kaum Indo dan pribumi dan kontra terhadap kolonialis.

Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga kerap berdiskusi dan berkumpul dengan para perintis gerakan kebangkitan nasional, seperti Soetomo sampai Cipto Mangunkusumo. Ia juga memberikan bantuan dalam mendirikan organisasi Budi Utomo.

Pada 6 September 1912, bersama Cipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara, Ernest mendirikan partai politik pertama di Indonesia, yakni Indisce Partij. Pada 1921, pemerintah kolonial membubarkan Nationaal Indische Partij yang dianggap membahayakan dan menggangu ketertiban umum.

Kiprah di Pendidikan

Selepas bubar, Ernest kemudian pergi ke Bandung. Pada 1923, Ernest masuk ke dalam Institut Pengajaran Priangan dan perkumpulan pengajaran rakyat di Bandung. Lembaga tersebut kemudian ebrubah menjadi yayasan yang bernama School Vereeniging Het Kesatrian Instituut atau sering disingkat Kesatrian Institut. Ernest menjadi ketua. Pada 1941, Ernest ditangkap dan ditahan di Ngawi karena dianggap menjadi kaki tangan Jepang.

Nama Ernest kemudian diubah menjadi Danudirja Setiabudi oleh Presiden Sukarno setelah Indonesia Merdeka. Danu memiliki arti yaitu banteng, Dirja berarti kuat dan tangguh, dan Setiabudi memiliki arti berbudi setia.

Kisah Asmara

Kehidupan asmara Ernest sendiri tidak terlalu mulus. Selama hidupnya, Ernest telah menikah sebanyak tiga kali. Pernikahan pertamanya yaitu bersama dengan Clara Charlotte Deije (1895-1968), anak dokter campuran Jerman-Belnada pada tahun 1903. Ia kemudian menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel pada 1927. Setelah ditangkap Belanda dan diasingkan di Suriname pada 1941, Ernest menetap kembali di Belanda dan menikah dengan Nelly Alberta Geertzema.

ANANDA BINTANG I TIM TEMPO.CO

Pilihan Editor: Dua Douwes Dekker yang Berbeda, Multatuli dan Danudirja Setiabudi

Berita terkait

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

1 hari lalu

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

HUT TNI merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai kelahiran kekuatan militer negara ini.

Baca Selengkapnya

Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

3 hari lalu

Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

3 hari lalu

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.

Baca Selengkapnya

Profil Sri Rahayu, Caleg Terpilih PDIP yang Mundur agar Cucu Sukarno Dapat Kursi DPR

3 hari lalu

Profil Sri Rahayu, Caleg Terpilih PDIP yang Mundur agar Cucu Sukarno Dapat Kursi DPR

Caleg terpilih dari fraksi PDIP Sri Rahayu mengundurkan diri agar Romy Soekarno bisa melenggang ke senayan. Siapa itu Sri Rahayu?

Baca Selengkapnya

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

3 hari lalu

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.

Baca Selengkapnya

Romy Soekarno Melenggang ke DPR Usai Arteria Dahlan dan Sri Rahayu Mundur, Simak Profilnya

4 hari lalu

Romy Soekarno Melenggang ke DPR Usai Arteria Dahlan dan Sri Rahayu Mundur, Simak Profilnya

Cucu Mantan Presiden Sukarno, Romy Soekarno melenggang ke DPR usai Sri Rahayu dan Arteria Dahlan mundur. Ini profil anak Rachmawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Profil dan Harta Kekayaan Larasati Moriska Anggota DPD RI Termuda

5 hari lalu

Profil dan Harta Kekayaan Larasati Moriska Anggota DPD RI Termuda

Larasati Moriska, mencetak sejarah sebagai anggota DPD RI termuda di periode 2024-2029. Ini profil dan harta kekayaannya.

Baca Selengkapnya

Arteria Dahlan Bersedia Mundur dari Caleg DPR demi Keluarga Besar Bung Karno

5 hari lalu

Arteria Dahlan Bersedia Mundur dari Caleg DPR demi Keluarga Besar Bung Karno

Pengunduran diri Arteria Dahlan memberi karpet merah kepada cucu mantan Presiden Sukarno, Hendra Rahtomo alias Romi.

Baca Selengkapnya

3 Pemeran Utama dalam Film Pengkhianatan G30S/PKI

6 hari lalu

3 Pemeran Utama dalam Film Pengkhianatan G30S/PKI

Sebagai peringatan peristiwa G30S 1965, beberapa stasiun televisi Indonesia menayangkan film Pengkhianatan G30S/PKI .Siapa pemeran utamanya?

Baca Selengkapnya

Kata Sumarsih soal Rencana Penyematan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto

7 hari lalu

Kata Sumarsih soal Rencana Penyematan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto

Sumarsih merespons soal rencana penyematan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya