TEMPO.CO, Jakarta - Calon legislatif DPR Arteria Dahlan mengatakan dirinya mundur untuk membalas budi kepada Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar Bung Karno. Pengunduran diri Arteria memberi karpet merah kepada cucu mantan Presiden Sukarno, Hendra Rahtomo, yang juga berlaga di dapil yang sama dengannya, yakni Jawa Timur VI.
“Suatu kemuliaan untuk mundur demi keluarga besar Bung Karno,” kata Arteria saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 30 September 2024.
Arteria mengatakan Romi, panggilan akrab Hendra Rahtomo, mendatanginya langsung meminta pengundurannya secara baik-baik tiga pekan lalu. Menurut dia, Romi datang dan dia bersedia mundur tanpa syarat. Namun, ia belum menandatangani surat pengunduran diri karena menunggu caleg terpilih DPR RI Sri Rahayu.
Ia mengatakan baru akan meneken pengunduran diri setelah Rahayu.
Arteria bersedia mundur setelah Rahayu menyatakan mundur. Ia mengaku bertemu di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Ahad, 29 September 2024. Dalam pertemuan itu, Arteria akhirnya menandatangani pengunduran dirinya.
“Janjian kami kemarin di Grand Hyatt. Kita teken,” ujar Arteria.
Sebelumnya, PDIP meminta dua caleg DPR Sri Rahayu dan Arteria Dahlan yang berlaga di Dapil Jawa Timur VI. Tiga politikus PDIP mengatakan Rahayu diminta mundur untuk meloloskan cucu mantan Presiden Sukarno, Hendra Rahtomo, yang juga berlaga di dapil yang sama.
Arteria mengaku mendengar informasi tersebut dari Yayuk, panggilan akrab Rahayu. Arteria mengatakan dia bertemu dengan Rahayu tiga pekan lalu. “Saya bilang, ‘terserah Mbak Yayuk’,” kata Arteria saat ditemui di ruang Badan Anggaran DPR RI, 23 September lalu.
PDIP mendapat dua kursi di Jawa Timur VI yang meliputi Kota Blitar dan Kediri, serta Kabupaten Tulungagung. Caleg PDIP yang meraih suara terbanyak adalah adik calon mantan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pulung Agustanto, dengan 165.869 suara. Kursi kedua dimenangkan Sri Rahayu yang meraup 111.284 suara.
Adapun Hendra Rahtomo berada di posisi keempat dengan 51.245 suara. Putra Rachmawati Soekarnoputri itu berada di bawah Arteria Dahlan yang mendapat 62.242 suara. Tiga politikus partai banteng mengatakan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto telah meminta Sri Rahayu dan Arteria Dahlan mundur.
Pengunduran diri Rahayu dan Arteria secara otomatis memberikan kursi DPR RI ke Rahtomo. Sri Rahayu enggan memberikan tanggapan saat dihubungi dan ditelepon oleh Tempo. “Masih repot saya,” katanya saat dihubungi via telepon pada 24 September lalu.
Tempo juga sempat menemui Sri Rahayu di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada 25 September kemarin. Namun, ia menolak diwawancara.
Tempo telah mencoba meminta konfirmasi kepada Hasto Kristiyanto beberapa kali. Ia tak menjawab panggilan telepon dan pertanyaan yang dikirim Tempo hingga kemarin malam. Tempo juga meminta konfirmasi dari Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, dan juru bicara PDIP Chico Hakim. Namun upaya konfirmasi Tempo belum direspons.
Annisa Febiola berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan editor: Zulhas Tunjuk Eko Patrio Jadi Sekjen PAN