Kolega Ungkap Sosok Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta yang Ditemukan Tak Bernyawa di Sukoharjo

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 25 Agustus 2023 14:52 WIB

Lokasi penemuan jenazah seorang dosen perempuan UIN Raden Mas Said di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dosen berinisial WD itu ditemukan tewas pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Islam Negeri atau UIN Raden Mas Said Surakarta, WD atau Wahyu Dian Silviani, 34 tahun, dikenang sebagai sosok yang cerdas, peduli lingkungan, dan setia kawan. Ia ditemukan tak bernyawa di salah satu rumah di sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 24 Agustus 2023,

Sedianya Jumat hari ini WD akan mengikuti tes wawancara beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S3 di luar negeri.

Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN RM Said Surakarta Ivan Rahmawan Arifin dalam sambutannya di prosesi serah terima jenazah mendiang WD di UIN RM Said Surakarta, Jumat, 25 Agustus 2023. Ivan mengemukakan WD adalah salah satu dosen berprestasi di kampus itu.

"Beliau adalah salah satu dosen terbaik di UIN RM Said Surakarta. Masuk ke UIN Surakarta dengan penuh harapan kami untuk memulai sebuah prodi baru, Ilmu Lingkungan," kata Ivan.

Secara kepribadian, Ivan menilai WD sebagai sosok yang sangat baik dan berdedikasi kuat terhadap keilmuan. "Saya secara pribadi menyaksikan beliau, tidak ada tempat kecuali perpustakaan. Dan sebenarnya hari ini almarhumah mengikuti wawancara untuk mendapatkan beasiswa LPDP di Inggris. Almarhumah juga orang yang totalitas dalam mengerjakan semuanya. Tapi apalah daya Allah berkata lain," tuturnya.

Advertising
Advertising

Menurut data yang disampaikan pihak UIN RM Said Surakarta, WD mengenyam pendidikan SD hingga SMA di kota asalnya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). WD tercatat sebagai lulusan Program Studi Kimia Universitas Mataram NTB tahun 2011. WD kemudian melanjutkan studinya di Australia dan mengambil gelar masternya di Mercure Macquarie University, lulus pada 2016.

WD diketahui merupakan anak dari seorang Guru Besar di Universitas Mataram, Muhammad Hasil Tamzil. WD mulai mengajar sebagai dosen CPNS di UIN RM Said Surakarta pada 2020 dan kemudian diangkat sebagai dosen PNS di perguruan tinggi itu pada 2021.

Sementara perwakilan dosen dan rekan WD, Hafidah mengungkapkan pribadi WD sebagai sosok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan rasa setia kawan dan sosial kepada sesama.

"Dari beliau kami banyak belajar karena sosoknya sangat rendah hati, beliau lulusan luar negeri tapi mau bergaul dengan siapa saja dan mau melakukan pekerjaan-pekerjaan meski itu kecil dan remeh seperti membungkus kado. Beliau melakukannya dengan senang hati dan ikhlas serta bekerja dengan cerdas," ungkap Hafidah.

Adapun ayah WD, Muhammad Hasil Tamzil mengenang sang putri, WD, sebagai sosok yang sedari kecil memiliki kepribadian yang baik dan pintar, serta tidak pernah menyusahkan orang tuanya.

Pilihan Editor: Polisi Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Berencana di Solo

SEPTHIA RYANTHIE

Berita terkait

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

12 jam lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

2 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

2 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

4 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

4 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

5 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya