Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Diadukan Ke Bawaslu, Ini Kata Waketum PAN

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Kamis, 17 Agustus 2023 18:20 WIB

(dari kiri) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat deklarasi dukungan Prabowo Subianto Pilpres 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu, 13 Agustus 2023. Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menanggapi soal polemik deklarasi partainya bersama Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Acara deklarasi yang digelar di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tersebut dilaporkan oleh Masyarakat Pecinta Museum Indonesia (MPMI) dan relawan Ganjarian Spartan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Viva menilai tak ada yang salah dengan acara deklarasi itu. Dia menyatakan acara tersebut telah mengantongi izin dari pihak museum.

"Acara itu legal formal. Ada ijin dari staf museum. Tidak ilegal," kata Viva, Kamis, 17 Agustus 2023.

PAN, kata Viva, juga menilai acara tersebut tidak melanggar aturan pemilu. Dia juga menilai acara tersebut tidak melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Alasan memilih museum sebagai tempat deklarasi

Viva menjelaskan alasan pihaknya memilih Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai tempat untuk mendeklarasikan mereka bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KIR dan mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden. Hal itu, menurut dia, untuk mengingatkan semangat kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

"Sebagaimana termaktub di Pembukaan UUD NRI 1945 sebagai tugas dan perjuangan yang harus kita kerjakan tanpa batas waktu, di setiap pemilu presiden," ucap dia.

Advertising
Advertising

Anggota DPR RI Komisi IV itu juga menyatakan Pilpres bukan hanya sebatas mekanisme dan prosedur demokrasi formal. Menurut dia, Pilpres merupakan tanggungjawab untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.

"Merealisasikan kedaulatan rakyat di dalam kekuasaan politik," kata Viva.

Sehingga, kata Viva, tidak ada sejarah yang diselewengkan atau dibelokkan atau dimanipulasi dalam deklarasi tersebut.

"Pendapat itu sudah terlalu jauh," kata dia.

Selanjutnya, deklarasi bukan bagian dari kampanye

<!--more-->

Viva juga mengatakan bahwa acara dukungan resmi PAN dan Golkar kepada Prabowo tersebut bukanlah bagian dari kampanye. Dia menyatakan hal itu merupakan bentuk tanggungjawab partai politik untuk memberikan dukungan kepada sosok yang dianggap memiliki kapasitas untuk memimpin negara.

"Mensosialisasikan kepada masyarakat karena partai politik adalah lembaga milik publik yang dibentuk oleh Undang-undang," katanya.

Dia pun mengingatkan bahwa saat ini belum masuk masa kampanye. Sehingga, tidak ada peraturan perundang-undangan yang dilanggar.

"Saran saya kepada tim sukses kandidat lain, marilah bertarung ide, gagasan, dan pemikiran tentang persoalan bangsa. Janganlah hal-hal yang tidak substantif dijadikan sumber konflik antar kandidat. Sangat tidak edukatif dan tidak rasional," kata dia.

Laporan MPMI dan Ganjarian Spartan

Sebelumnya, MPMI dan Ganjarian Spartan membuat laporan ke Bawaslu pada Rabu kemarin, 16 Agustus 2023. Mereka mempermasalahkan soal penggunaan Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai tempat deklarasi Partai Golkar dan PAN untuk mendukung Prabowo.

Anggota Ganjarian Spartan, Anggiat Tobing, menilai museum tak seharusnya digunakan untuk acara politik mengingat tempat itu lekat dengan nilai historis.

"Tindakan kubu Prabowo merupakan upaya pembelokan sejarah dan mengatasnamakan sejarah perumusan naskah proklamasi. Mau dibelokkan menjadi kepentingan pencapresan Prabowo sendiri," ujarnya.

Ganjarian Spartan merupakan kelompok relawan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Selain PDIP, Ganjar juga diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

PAN dan Golkar, sebelumnya sempat membentuk koalisi bersama PPP yang diberi nama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi ini dipastikan bubar setelah PPP mendukung Ganjar Pranowo sementara PAN dan Golkar mendukung Prabowo Subianto.

Berita terkait

Bupati Sleman Kustini Kantongi Rekomendasi PAN Maju Pilkada 2024

44 menit lalu

Bupati Sleman Kustini Kantongi Rekomendasi PAN Maju Pilkada 2024

Tak hanya Kustini, surat rekomendasi juga diserahkan kepada mantan wakil wali Kota Yogyakarta, Heroe Purwadi, untuk maju Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Baleg DPR Sepakati RUU Kementerian Negara: Jumlah Kementerian Fleksibel dan Penghapusan Posisi Wakil Menteri

1 jam lalu

Baleg DPR Sepakati RUU Kementerian Negara: Jumlah Kementerian Fleksibel dan Penghapusan Posisi Wakil Menteri

Beberapa poin RUU Kementerian Negara yang disetujui Baleg DPR. Selain jumlah kementerian jadi fleksibel, tak akan ada lagi jabatan wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

12 jam lalu

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

Selain diusung PDIP, Rohmi juga didukung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di Pilgub NTB.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP Pesimistis KRIS BPJS Kesehatan Bisa Diimplementasikan Pertengahan Tahun Depan

15 jam lalu

Legislator PDIP Pesimistis KRIS BPJS Kesehatan Bisa Diimplementasikan Pertengahan Tahun Depan

BPJS Kesehatan masih menerapkan iuran mandiri peserta kelas I sebesar Rp 150 ribu dan kelas II Rp 100 ribu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

19 jam lalu

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

Presiden Jokowi menilai Bobby Nasution yang kini bergabung dengan Gerindra sudah dewasa dan bertanggung jawab atas kemandiriannya.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Puan Maharani, Jokowi: Sudah Lama Kami Akrab

20 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Puan Maharani, Jokowi: Sudah Lama Kami Akrab

Seperti para tamu lain, Puan dan Jokowi yang tampak berseri, saling bertegur sapa secara singkat sebelum tamu masuk ke area jamuan.

Baca Selengkapnya

40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

21 jam lalu

40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

Emil Dardak pada 20 Mei 2024 rayakan usia 40 tahun, eks Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Trenggalek ini mengawali karier sebagai penyanyi.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

21 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

Bacaan putusan dismissal hingga siang ini, MK sudah menolak mengabulkan permohonan sengketa Pileg dari PDIP dan PPP.

Baca Selengkapnya

Alasan Bobby Nasution Gabung Partai Gerindra

22 jam lalu

Alasan Bobby Nasution Gabung Partai Gerindra

Wali Kota Medan Bobby Nasution memilih bergabung dengan Partai Gerindra. Ia pun mengungkap alasannya bergabung dengan partai pimpinan Prabowo itu.

Baca Selengkapnya

Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

22 jam lalu

Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

Kontestasi Pilgub Sumut diprediksi sengit. Sejumlah tokoh ternama, seperti Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musah Rajekshah sudah ambil formulir.

Baca Selengkapnya