Rocky Gerung Batal Hadiri Diskusi Di Yogya Akibat Penolakan Sejumlah Elemen Massa
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Febriyan
Rabu, 2 Agustus 2023 23:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung batal hadir dalam acara diskusi yang sedianya digelar di sebuah cafe kawasan Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Rabu petang 2 Agustus 2023.
Dalam diskusi bertajuk Millenial Effect, Ngopi Bareng Rocky Gerung - Ngobrol Perubahan Indonesia itu Rocky sedianya akan bicara bersama sejumlah narasumber. Seperti Saut Situmorang, Andi Sinulingga, juga Habil Marati.
Namun sebelum acara yang dijadwalkan berlangsung pukul 19.30 hingga 21.30 WIB itu berlangsung, ratusan orang dari berbagai elemen tampak berkumpul.
Mereka memenuhi akses jalan menuju kafe tempat diskusi sembari membentangkan berbagai spanduk penolakan terhadap kedatangan Rocky.
Seperti spanduk bertulis 'Yogyakarta Kota Pelajar Bermartabat Menolak Rocky Gerung', 'Polri Tangkap dan Penjarakan Rocky Gerung', 'Penghina Simbol Negara, Biang Provokator Bangsa, Penghancur Marwah Negara'
Ditolak karena dianggap menghina Jokowi
Penolakan massa itu terutama terkait ucapan Rocky yang dianggap sempat menghina Presiden Jokowi.
"Tolak Rocky Gerung! Tangkap Rocky Gerung!" teriak massa itu.
Panitia acara diskusi itu, Bambang Harianto menuturkan Rocky sendiri sebenarnya malam itu sudah di Yogyakarta dan bersiap ke acara diskusi setelah menghadiri diskusi di Solo dan Klaten.
"Tadi Pak Rocky posisinya sudah mendekati kafe, tapi tidak bisa masuk (karena akses jalan penuh massa)," kata Bambang.
Rocky pun memberitahu panitia diskusi bahwa dia putar balik dan batal menjadi pembicara.
"Karena banyak massa dan tak bisa masuk, Pak Rocky tadi akhirnya cuma bilang, 'Ya sudah saya pulang'," kata Bambang.
Politikus PDIP ikut tolak kehadiran Rocky
<!--more-->
Di antara massa penolak Rocky tampak pula anggota DPR RI dari Fraksi PDIP My Esti Wijayati. Esti mengklaim massa yang hadir bukanlah barisan atau simpatisan partai politik melainkan murni masyarakat di Yogyakarta.
"Ini (massa yang menolak) elemen masyarakat Yogya, saya juga masyarakat Yogya," kata Esti.
Esti turut hadir dalam aksi penolakan itu karena menyesalkan panitia menggelar acara dengan mengundang narasumber yang tak selayaknya dihadirkan.
"Kami tahu bahwa Rocky Gerung yang akan hadir di acara ini adalah yang sudah menghina Presiden Jokowi," kata dia.
Rocky, menurut Esti, telah berkata-kata dengan cara tak beradab dan berbudaya.
"Padahal DIY ini kota yang beradab dan berbudaya, maka kami tidak membiarkan akademisi yang harusnya cerdas, tapi tidak dilandasi dengan adab dan budaya yang baik," kata dia.
Esti mengatakan pihaknya tak akan menghalangi diskusi terus berlangsung. Sepanjang tidak dihadiri Rocky Gerung.
"Silahkan saja diskusi tetap berlangsung, itu hak mereka, tapi kami menolak jika Rocky Gerung bicara," kata dia.
Abdul Rozak Waluyo, dari elemen Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) yang turut menolak kedatangan Rocky mengatakan dari berbagai forum yang menghadirkan mantan pengajar Ilmu Filsafat Universitas Indonesia itu selalu memiliki sentimen negatif.
"Dalam forum diskusi yang diikuti Rocky Gerung isinya selalu menghujat para pemimpin, seperti presiden, ini tidak mendidik dan tidak mencirikan intelektualitas, malah merusak generasi," imbuhnya.
Rocky diadukan ke Bareskrim dan Polda Metro Jaya
Sebelumnya, Rocky telah diadukan oleh warga bernama S Hidayat Hasibuan dan Politikus PDIP Ferdinad Hutahean. Keduanya menilai pernyataan Rocky dalam orasi pada acara persiapan aksi akbar buruh telah menghina Jokowi.
Selain itu, Rocky Gerung juga dilaporkan oleh Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP ke Bareskrim Polri. Dalam laporannya, Tim BBHAR DPP PDIP menyatakan Rocky telah melakukan tindak pidana ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong atau hoaks.