Sampel Darah di 7 Benda dan Organ Ini Kuatkan Tes DNA Korban Mutilasi Sleman

Senin, 31 Juli 2023 20:37 WIB

Dua pelaku mutilasi mahasiswa dikawal polisi dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Ahad, 16 Juli 2023. Kasus tersebut terungkap setelah sejumlah potongan tubuhnya ditemukan setidaknya di lima lokasi berbeda di Kabupaten Sleman kurun Rabu 12 Juli dan Sabtu 15 Juli 2023. Polisi menyebut para pelaku dan korban sempat melakukan aktivitas tidak wajar. Instagram/PoldaJojja

TEMPO.CO, Yogyakarta - Butuh waktu 15 hari bagi Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta atau Polda DIY untuk memastikan korban mutilasi di Sleman yang kasusnya terungkap pertengahan Juli lalu adalah Redho Tri Agustian, 20 tahun. Redho dimutilasi dua pria kenalannya di media sosial, Waliyin dan RD, setelah dibunuh dengan cara dipukuli di kos Waliyin di Sleman pada Selasa, 12 Juli silam.

Potongan tubuh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu disebar pelaku di lima titik berbeda di area Kabupaten Sleman. Setelah mengumpulkan sejumlah potongan tubuh itu, kepolisian melakukan tes DNA dan pada Minggu 30 Juli dipastikan potongan potongan tubuh itu milik Redho.

"Hasil tes pemeriksaan DNA dilakukan di laboratorium DNA Pusdokkes (Pusat Kedokteran dan Kesehatan) Polri," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Nugroho Ariyanto Senin, 31 Juli 2023.

Pemeriksaan DNA menyasar setidaknya di sampel darah yang menempel di tujuh benda dan organ. Yakni sampel darah yang menempel di parang, pisau, pintu, dan tembok kamar mandi.

Selain itu, juga sampel darah pada tulang iga yang ditemukan di Sungai Sempor Sleman, jari manis yang ditemukan di Sungai Bedog, dan tulang tengkorak yang ditemukan di lapangan Ginberan Sleman. "DNA di sampel darah itu memiliki DNA yang identik atau kesamaan satu sama lain alias berasal dari individu yang sama," kata Nugroho. Menurut Nugroho, profil DNA dari sampel darah tersebut juga cocok dengan sampel DNA ayah biologis Redho yang merupakan warga Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Advertising
Advertising

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi FX Endriadi menuturkan dari hasil pemeriksaan psikologi terhadap dua pelaku mutilasi Redho, Waliyin dan RD melakukan aksi kejinya dalam kondisi sadar. "Dari hasil tes psikologi kedua tersangka melakukan perbuatannya secara sadar," kata dia. Aksi mutilasi dilakukan keduanya demi menghilangkan barang bukti karena Waliyin dan RD khawatir aksi mereka terungkap.

Pilihan Editor: Tes DNA Korban Mutilasi Sleman Dipastikan Mahasiswa UMY Redho Tri Agustian

Berita terkait

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

6 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

1 hari lalu

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sepuluh Tahun Tak Dapatkan Hak Milik, Penghuni Apartemen Malioboro City Sleman Protes

3 hari lalu

Sepuluh Tahun Tak Dapatkan Hak Milik, Penghuni Apartemen Malioboro City Sleman Protes

Warga penghuni Apartemen Malioboro City Yogyakarta di Sleman minta Pemerintah Sleman turun tangan selesaikan kasus mereka.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

7 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

9 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

10 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

11 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

11 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya