Polisi Ungkap Jaringan Jual Beli Ginjal Internasional, Pemerintah Didesak Bentuk Lembaga Donor Organ

Editor

Febriyan

Selasa, 25 Juli 2023 09:44 WIB

Tersangka koordinator dalam perdagangan orang untuk jual beli ginjal Bekasi-Kamboja, Hanim, saat di Polda Metro Jaya. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir, mengapresiasi langkah aparat kepolisian dalam mengungkap jaringan jual beli ginjal internasional. Dia menilai maraknya kasus seperti ini tak lepas dari lambatnya pemerintah dalam membentuk lembaga donor organ.

Tony mendukung polisi dalam menindakan tegas pelaku jual beli organ tersebut. “Kita bersepakat dan mendukung aparat penegak hukum dalam melakukan penindakan dan ini harus diapresiasi,” kata Tony di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.

Dia menyatakan bahwa kasus jual beli ginjal marak dalam beberapa tahun terakhir. Menurut dia, ginjal merupakan salah satu organ yang paling banyak di cari baik secara internasional maupun domestik. Menurut Tony, banyak orang yang saat ini menggantungkan hidupnya pada terapi cuci darah karena masalah ginjal. Dia pun menyatakan tak sedikit pula orang yang kemudian diharuskan melakukan transplantasi ginjal untuk memperbaiki kesempatan hidupnya.

Tak hanya itu, transplantasi ginjal juga mempunyai keuntungan dari sisi pengeluaran jika dibandingkan dengan cuci darah. Untuk sekali cuci darah, menurut dia, pasien membutuhkan anggaran dana sebesar Rp1 juta serta wajib dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu. Bila ditotal dalam satu tahun, per pasien cuci darah bisa menghabiskan anggaran ratusan juta.

Jika dilakukan selama bertahun-tahun, menurut dia, terapi cuci darah tidak efisien ketimbang transplantasi ginjal.

Advertising
Advertising

"Dan, untuk biaya satu kali transplantasi ginjal anggaran yang saat ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan mencapai Rp 420 juta," kata dia.

Pemerintah diminta bentuk lembaga donor organ

Karena itu, dia menilai pemerintah seharusnya membentuk lembaga khusus donor organ, sama halnya seperti donor darah.

"Mau donor darah sukarela, datangnya ke PMI. Begitu juga dengan donor ginjal, ada lembaga mengaturnya," kata Tony.

Tony melihat berulangnya kasus jual beli ginjal karena lambatnya pemerintah dalam membentuk lembaga donor organ. Dia menyatakan bahwa masyarakat yang ingin mendonorkan organnya saat ini kebingungan harus kemana.

"Akibatnya, para orang baik tersebut dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab," kata dia.

Karena itu, KPCDI pun mendesak pemerintah untuk membentuk lembaga donor organ agar setiap orang yang mau mendonorkan organ memiliki tujuan yang tepat demi menyelamatkan ratusan ribu pasien di indonesia. Di sisi lain, pemerintah juga harus membuat sistem daftar tunggu pasien, registrasi donor, skala prioritas, dan kartu pendonor agar pendataannya profesional, seperti yang dilakukan negara maju lainnya.

“Ini salah satu bentuk lambatnya pemerintah untuk mengeksekusi dari setiap kebijakan yang sudah ada. Akibatnya donor illegal semakin marak dan sulit untuk ditekan,” ujarnya.

Jika masalah ini tidak segera diatasi, Tony khawatir ke depannya akan banyak orang yang ingin mendonorkan organnya secara sukarela menjadi takut. Pihak rumah sakit dan dokter, menurut dia, juga bisa saja menolak melakukan operasi transplantasi ginjal karena khawatir organ yang didapatkan terindikasi dari ilegal donor.

“Jangan sampai orang baik yang ingin mendonasikan ginjal secara sukarela jadi takut karena dicurigai ada unsur jual beli organ. Begitu juga rumah sakit dan dokter, akhirnya menolak calon resipien dan donor yang bukan dari keluarga. Padahal, keselamatan pasien adalah hukum tertinggi di negeri ini,” kata dia.

Sebelumnya Polda Metro Jaya mengungkap jaringan jual beli ginjal internasional. Jaringan ini disebut aktif merekrut Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menjual ginjalnya dengan melakukan operasi transplantasi di Kamboja. Polisi menjerat 12 orang tersangka dengan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Berita terkait

Kronologi Calon Siswa Bintara Polri Jadi Korban Begal Saat Berangkat ke Lokasi Tes

1 jam lalu

Kronologi Calon Siswa Bintara Polri Jadi Korban Begal Saat Berangkat ke Lokasi Tes

Seorang calon siswa Bintara Polri berusia 18 tahun menjadi korban begal saat berangkat ke lokasi tes. Polisi bergerak cepat menangkap para begal.

Baca Selengkapnya

Tim Jatanras Polda Metro Tindak Tegas Satu Begal Terhadap Calon Siswa Bintara Polri, Ditembak Hingga Mati

1 jam lalu

Tim Jatanras Polda Metro Tindak Tegas Satu Begal Terhadap Calon Siswa Bintara Polri, Ditembak Hingga Mati

Tim Jatanras Polda Metro Jaya mengambil tindakan tegas terhadap satu begal yang melawan saat hendak ditangkap.

Baca Selengkapnya

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

2 jam lalu

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

Lima begal merampas motor milik calon siswa bintara Polri. Salah satu pelaku melawan saat hendak ditangkap polisi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

22 jam lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

1 hari lalu

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca Selengkapnya

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 hari lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

2 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

3 hari lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

6 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

7 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya