Warga Antusias Ikut Salat Idul Adha Bareng Jokowi di Istana Kepresidenan Yogyakarta
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Amirullah
Kamis, 29 Juni 2023 09:26 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah masyarakat antusias mengikuti salat Idul Adha bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Kamis, 29 Juni 2023.
Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi pagi ini bersama warga melaksanakan salat Idul Adha mulai pukul 06.30 WIB.
Hadir bersama Jokowi salah satunya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang juga adik ipar Jokowi. Sedangkan tokoh lain seperti ketua umum partai atau menteri kabinet Jokowi tak nampak dalam momentum itu. Termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga salat id di lokasi lain, yakni Masjid Panepen Keraton Yogyakarta.
"Setelah tahu info Presiden salat id di Yogya tadi kami langsung ke sini (Istana Gedung Agung) agar bisa melihat dan ketemu langsung beliau," kata Lentik Rostia, 35 tahun, warga Seturan Depok Sleman usai salat id.
Rostia yang datang ke Istana bersama ibunya mengaku sangat senang karena selain bisa salat bersama Jokowi. Dia pun mendapatkan kesempatan foto bersama mantan wali kota Solo itu.
"Bener bener seneng banget, ini baru pertama kali salat di Isana ditambah tadi bisa foto bareng sekalian juga sama presiden. Kesempatan sekali seumur hidup," ujar Rostia.
"Saya mau cetak foto bersama Pak Jokowi, apalagi sebentar lagi juga mau ganti presiden," ujar Rostia.
Hal serupa diungkap Yanuar, 42, warga Jogokariyan Kota Yogyakarta yang juga turut salat id di Istana bareng Jokowi. Ia juga berkesempatan foto bersama Jokowi.
"Senang sekali, seumur hidup saya belum pernah bertemu langsung dengan Pak Jokowi dan hari ini bisa melihat langsung, salat bareng, foto bareng," kata Yanuar yang rela datang sejak pukul 05.00 atau satu setengah jam sebelum salat dimulai.
Karena datang lebih pagi, Yanuar mengatakan ia bisa mendapatkan barisan salat paling depan, dekat dengan Jokowi.
Pilihan Editor: Anies Bertemu Ganjar di Mekkah, Demokrat: Beda Pilihan Bukan Berarti Bermusuhan