Unhas, UNM dan UIN Alaudin Desak Polisi Sebut Nama Kampus yang Miliki Bunker Narkoba
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Minggu, 11 Juni 2023 10:14 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan atau Polda Sulsel mengungkap adanya temuan bunker narkoba di salah satu kampus ternama di Makassar, Sulawesi Selatan. Pihak kampus dari Universitas Hassanudin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar (UNAM) kompak mendesak Polda Sulsel agar menyebutkan nama kampus yang memiliki bunker narkoba itu.
"Kalau memang ada, seharusnya polisi yang mengatakan ada narkoba ditemukan, menyebutkan kampusnya apa. Dia juga harus mengungkap siapa itu oknum pelakunya," kata Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam seperti dikutip Tempo, Sabtu, 10 Juni 2023.
Ia mengatakan, semestinya polisi terbuka, sebab tanpa ada kejelasan nama kampus, tentu akan menjadi tanda tanya publik.
"Kalau tidak (disebutkan), ini bisa dianggap simulasi untuk merusak lembaga. Sebenarnya, gampang sekali itu kalau polisi ingin mencari oknum pelakunya. Karena ini bisa menyebarkan isu yang tidak jelas," kata Husain.
Menurut dia, jika kasus itu berada di lingkup UNM, maka ia akan langsung menindaklanjuti secara cepat agar bisa diketahui siapa yang dimaksud. Atau, kata dia bisa juga ada yang berspekulasi dengan cara membawa masuk narkoba, lalu dia sendiri yang menemukan.
"Kalau ada, misalnya, di UNM terjadi, maka saya langsung bersikap tegas, pasti saya akan pecat. Kan begitu. Selesaikan masalahnya. Kalau dikatakan di UNM, siapa orangnya, kalau bisa ditemukan, juga harus menemukan siapa pelakunya. Karena dia itu oknum," ucap Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pertanian ini. Ia pun meminta agar polisi membuka seterang-terangnya agar temuan tersebut bisa disikapi.
Sedangkan Rektor Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar (UIN Alaudin) Prof. Hamdan Juhannis mengatakan, sebaiknya polisi menyebutkan saja supaya jelas kampus mana yang dimaksud. Apalagi pendefinisian kampus ternama juga perlu lebih jelas.
"Dengan dibuka, itu akan membantu memahami seperti apa geliat dunia pendidikan dalam kaitannya dengan pengedaran obat-obatan terlarang," katanya.
Selanjutnya: Rektor Universitas Hasanuddin…
<!--more-->
Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa yang turut dikonfirmasi juga minta polisi segera membuka di mana bunker narkoba tersebut berada.
"Kalau saya setuju itu dibuka. Kita tentu dukung kepolisian membukanya, agar tidak menjadi pertanyaan publik," katanya.
Polda Sulsel tunggu momen
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Dodi Rahmawan enggan menyebutkan nama kampus yang ditemukan bunker tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan menunggu momen tertentu dan kini tengah mengejar jaringan yang belum ditangkap.
"Ada jaringan lembaga pemasyarakatan. Jadi pengembangannya ke Lapas. Namun, saya belum sebutkan lokasinya di mana, jangan muncul dulu di media," kata Dodi.
Perwira menengah Polri itu mengungkap peredaran narkoba di lingkup kampus itu sangat cepat, juga ada sistem rekapitulasi atau manajemen marketing yang digunakan para pemainnya. Namun, pelakunya belum ada yang ditangkap.
"Peredarannya ini sangat masif, sangat miris karena ada bunker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya. Kami akan kejar, siapa di belakang semuanya ini," kata Dodi.
Menanggapi adanya temuan bunker narkoba di salah satu kampus ternama di Makassar, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel Brigadir Jenderal Ghiri Prawijaya mengaku belum mendapat informasi resmi soal bunker narkoba tersebut.
Menurut Ghiri, sejauh ini belum ada informasi di kampus mana bunker narkoba itu berada. Soal informasi yang masih tertutup, menurut dia, itu biasa di jajaran kepolisian dan BNN agar tidak bocor di awal.
Pilihan Editor: Soal Temuan Bunker Narkoba di Salah Satu Kampus Makassar, Polisi: Bahkan Ada Buku Rekapnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.