Jubir Anies Baswedan Tepis Demokrat Paksakan AHY Jadi Bacawapres
Reporter
Tika Ayu
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 10 Juni 2023 11:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Anies Baswedan, sekaligus Anggota Tim 8, Sudirman Said membantah isu Demokrat memaksakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menjadi bacawapres.
"Tidak ada satupun pihak yang memaksakan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Juni 2023.
Diketahui Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut Partai Demokrat memaksa agar Ketua Umumnya, menjadi calon wakil presiden bagi Anies Baswedan.
Menyikapi isu miring yang menerpa KPP, Sudirman meluruskan bahwa yang ada setiap mitra koalisi hanya mengusulkan nama bacawapres. Porsi usulan itu kata Sudirman, berlaku untuk NasDem, Partai keadiialan Sejahterah (PKS), juga Demokrat.
"Mengusulkan beberapa figur baik kader maupun non kader. Begitupun Partai Demokrat menyodorkan sejumlah tokoh, baik internal maupun eksternal Partai," katanya.
Kondisi saat ini, kata Sudirman, bacapres Anies Baswedan masih dalam proses memilah dan memilih sudah selesai.
"Tinggal tunggu hari baik bagi Pak Anies untuk memutuskan dan mengumumkan," katanya.
Sudirman juga menegaskan bahwa dalam penetuan bacawapres KPP, semua mitra partai koalisi patuh terhadap Piagam Kerjasama yang disepakati 14 Februari 2023 lalu.
Sudirman Said mengatakan bahwa isi mandat tersebut menegaskan bahwa penentuan kandidat bacawapres, diputuskan oleh Anies Baswedan.
"Menetapkan calon wakil presiden sebagai pendamping dalam Pemilu 2024 nanti," katanya.
Sudirman Said mengatakan sejauh ini dalam rapat Tim 8 berisikan wakil mitra partai koalisi, selalu dalam keadaan kondusif, yaitu saling support dan percaya.
"Tidak ada suasana memaksakan kehendak, termasuk dalam membicarakan opsi-opsi bakal calon pasangan Pak Anies,” ucap Sudirman.
Selanjutnya: Ibaratkan membangun rumah
<!--more-->
Sudirman turut menyoroti beberapa dinamika perbedaan yang ada di koalisi, salah satunya perihal beda pandangan untuk tenggat pengumuman bacawapres KPP.
Sudirman menyebutkan bahwa hal bagus jika muncul perbedaan pandang. Itu kata Sudirman, bagian dari dinamika jadi menurutnya dibawa santai saja.
"Bagus dong, demokrasi kan memberi ruang perbedaan pandangan. Ini adalah proses ujian kedewasaan dan kematangan semua pihak," katanya.
Dan menurut Sudirman, apapun dinamika yang muncul nanti akan seleai saat pemimpin mengambil keputusan.
"Insya Allah setajam apapun perbedaan, semua akan selesai bila Pemimpin sudah mengambil keputusan,” katanya.
Sudirman menyebut bahwa semua pihak sudah membangun dinamika koalisi yang kuat. Menurutnya itu mesti diapresiasi. "Saling mengusulkan, berkontribusi dengan pandangan-pandangan dan alternatif itu sangat baik dalam organisasi," katanya.
Dinamika ini diumpamakan Sudirman, laiknya membangun rumah. Di mana kata Sudirman, diperlukan keragaman bahan bangunan dan keahlian untuk menjadikan satu rumah.
"Kalau pandangan dan opsinya monolitik, linier, terpaku satu saja, malah mungkin kita tidak kemana-mana," katanya.
Pilihan Editor: Sapa Relawan di Kudus, Anies Baswedan Ajak Pendukungnya Berkampanye Secara Santun