NasDem dan Tim 8 Respons Ultimatum Demokrat soal Cawapres Anies Baswedan

Selasa, 6 Juni 2023 09:44 WIB

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat akan menyaksikan Formula E di AGI Jakarta International E-Prix Circuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 3 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Koodinator Tim Anies Baswedan merespons ultimatum Partai Demokrat terkait deklarasi calon wakil presiden (cawapres) Anies. Demokrat mengultimatum akan melakukan evaluasi dukungannya jika Koalisi Perubahan untuk Persatuan tidak segera mengumumkan cawapres Anies.

Diketahui, NasDem dan Demokrat, bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Berikut pernyataan NasDem dan Koodinator Tim Anies Baswedan soal ultimatum Demokrat yang dirangkum Tempo.

NasDem: Tak khawatir

Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari menyatakan pihaknya tak khawatir jika Partai Demokrat mengevaluasi posisinya di Koalisi Perubahan. Pasalnya, menurut dia, ketiga partai sudah membuat kesepakatan untuk menyerahkan soal cawapres kepada Anies.

"Kita tidak ada kekhawatiran," katanya saat di DPR RI, Jakarta, seperti dikutip Tempo, Senin, 5 Juni 2023. "Karena kita sudah bersepakat serahkan kepada Pak Anies, jadi tinggal kita lihat saja perjalanannya."

Advertising
Advertising

Perihal Koalisi Perubahan dinilai goyah karena ultimatum evalusi tersebut, pria yang akrab disapa Tobas itu membantahnya. Sejauh ini, kata dia, ketiga partai masih kompak.

"Solid kok kita bertiga. Dalam beberapa pertemuan terakhir kita sangat guyub berkumpul dan berdiskusi," ucapnya.

Tim 8: Hargai aspirasi Demokrat

Koordinator tim Anies sekaligus anggota tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said, menyebut pihaknya memahami bahwa tiap partai politik (parpol) anggota koalisi punya aspirasi ihwal bakal cawapres maupun waktu deklarasi bersama.

Pun dengan aspirasi Partai Demokrat. Sudirman menyebut sudah menjadi tugas tim 8 untuk menjembatani aspirasi tersebut, kendati dalam beberapa hal tidak selalu sama.

“Terhadap aspirasi Partai Demokrat, kita semua menghargai aspirasinya agar segera dilakukan deklarasi bersama dengan keyakinan akan meningkatkan kembali elektabilitas capres Anies dan partai pengusungnya,” kata Sudirman, seperti dikutip Tempo, Senin, 5 Juni 2023.

Menurut Sudirman, hingga kini situasi antar parpol anggota koalisi diwarnai suasana saling percaya. Sehingga, kata dia, hal tersebut memudahkan tim 8 untuk mengkomunikasikan apa yang jadi perhatian dan aspirasi para pihak.

Selanjutnya: Saat ini tim 8, kata Sudirman…

<!--more-->

Saat ini tim 8, kata Sudirman, terus melakukan finalisasi baik ihwal waktu pengumuman cawapres maupun deklarasi gabungan. Ia menyebut semua plus minus tengah ditimbang oleh tim 8.

Di sisi lain, dia mengatakan upaya penguatan Koalisi Perubahan terus dilakukan. Pasalnya, kata Sudirman, tekanan dalam berbagai bentuk terus dihadapi oleh parpol pengusung Anies.

“Yang harus dijaga adalah agar apapun keputusannya, memang menjadi kesepakatan seluruh pihak,” kata eks Menteri ESDM tersebut.

Ultimatum dari Andi Arif

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengusulkan agar pengumuman cawapres Anies dilakukan segera pada bulan Juni ini. Usulan ini, menurut Andi, mencuat karena elektabilitas Anies yang cenderung mengalami penurunan.

Andi mengutip hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan elektabilitas Anies saat ini hanya sebesar 18,9 persen. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tertinggal dari dua pesaingnya, Prabowo Subianto yang mendapatkan elektabilitas sebesar 38 persen dan Ganjar Pranowo dengan 34,2 persen.

“Memang ada kecenderungan menurun dari survei Indikator. Dugaan kami adalah lambannya proses deklarasi. Jadi kita akan mengajukan usul ke Pak Anies agar bulan Juni ini segera dideklarasikan,” kata Andi saat dihubungi, Senin, 5 Juni 2023.

Andi menjelaskan, jika jarak deklarasi cawapres terlalu jauh, maka upaya mengerek elektabilitas Anies akan semakin berat. Di sisi lain, ia menilai deklarasi perlu dipercepat agar mesin partai dan masyarakat bisa segera bergerak optimal memenangkan Anies.

“Harus segera dilakukan deklarasi berpasangan supaya rakyat dan basis-basis pemilih, partai, maupun mereka yang mau perubahan itu yakin dan mulai bergerak menaikkan kembali elektabilitas Pak Anies,” kata dia.

Jika pada bulan ini deklarasi cawapres tak kunjung dilakukan, Andi menyebut Partai Demokrat akan melakukan evaluasi. Kendati demikian, Andi tidak menjelaskan secara eksplisit apakah maksud dari evaluasi itu berarti Demokrat berpeluang meninggalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Deklarasi dulu. Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi,” kata dia.

IMA DINI SHAFIRA | TIKA AYU

Pilihan Editor: Demokrat Ancam Evaluasi, NasDem Tak Khawatir

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jurnalis Gaza Tewas hingga Israel Culik Warga Lebanon

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Jurnalis Gaza Tewas hingga Israel Culik Warga Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 3 November 2024 diawali oleh jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres, Banyak Warga Amerika Serikat Ingin Pindah Keluar Negeri

1 hari lalu

Jelang Pilpres, Banyak Warga Amerika Serikat Ingin Pindah Keluar Negeri

Sejak debat Biden-Trump pada Juni, terdapat lonjakan 900 persen warga Amerika Serikat yang ingin pindah ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

2 hari lalu

Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

Sebelum Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kejaksaan Agung, Anies berencana memamerkan tempat favoritnya di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi di Tengah Elektabilitas yang Stagnan, Analis: Blunder

2 hari lalu

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi di Tengah Elektabilitas yang Stagnan, Analis: Blunder

Langkah Ridwan Kamil bertemu dengan Jokowi di tengah elektabilitasnya yang cenderung stagnan dinilai malah blunder. Jakarta bukan basis Jokowi.

Baca Selengkapnya

Suswono Komentari 7 Politisi KIM Plus yang Dukung Pramono Anung, Bestari NasDem: Konsentrasi Jadi Cawagub Saja

3 hari lalu

Suswono Komentari 7 Politisi KIM Plus yang Dukung Pramono Anung, Bestari NasDem: Konsentrasi Jadi Cawagub Saja

Tujuh politikus dari KIM Plus menyatakan mendukung Pramono Anung-Rano di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Terkejut dengan Kasus Tom Lembong: Mudah-mudahan Tak Ada Politisasi

3 hari lalu

Surya Paloh Terkejut dengan Kasus Tom Lembong: Mudah-mudahan Tak Ada Politisasi

Surya Paloh mengatakan penetapan Menteri Perdagangan 2015-2015, Tom Lembong, sebagai tersangka kasus impor gula amat memprihatinkan.

Baca Selengkapnya

Roller Coaster Perjalanan Tom Lembong, Dari Era Jokowi Hingga Ditetapkan Tersangka

3 hari lalu

Roller Coaster Perjalanan Tom Lembong, Dari Era Jokowi Hingga Ditetapkan Tersangka

Kejaksaan Agung menangkap Tom Lembong atas dugaan kasus ikorupsi impor gula , ini perjalanan karirnya di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

DPR Beri Lampu Hijau Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terapkan UN Lagi, Sudah 8 Kali Ujian Nasional Ganti Nama

4 hari lalu

DPR Beri Lampu Hijau Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terapkan UN Lagi, Sudah 8 Kali Ujian Nasional Ganti Nama

DPR beri kesempatan pembahasan lebih lanjut soal rencana Mendikdasmen Abdul Mu'ti menerapkan kembali kebijakan ujian nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Turut Prihatin Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula

4 hari lalu

Bahlil Turut Prihatin Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula

Soal kasus Tom Lembong, Bahlil mengatakan semua pihak harus percaya kepada aparatur negara dan proses hukum yang baik.

Baca Selengkapnya

Respons Anies Baswedan dan Cak Imin Soal Penetapan Tom Lembong Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula

4 hari lalu

Respons Anies Baswedan dan Cak Imin Soal Penetapan Tom Lembong Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula

Tom Lembong pernah menjadi Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Begini respons Anies dan Cak Imin,

Baca Selengkapnya