Sederet Temuan Komnas HAM di Kasus TPPO NTT: Modus Baru hingga Bekingan Aparat

Sabtu, 3 Juni 2023 10:17 WIB

Calon Anggota Komnas HAM 2022-2027 Anis Hidayah saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 30 September 2022. Komisi III DPR RI melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test 14 calon anggota Komnas HAM perioder 2022-2027. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mendapatkan sederet temuan dari pemantauan kondisi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Nusa Tenggara Timur. Tumpukan temuan itu yang membuat Komnas HAM menyimpulkan bahwa kasus TPPO di NTT sudah dalam keadaan darurat. “Permasalahan TPPO di NTT masuk dalam kategori darurat,” kata Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah saat dihubungi, Jumat, 2 Juni 2023.

Anis mengatakan indikator keadaan darurat itu dapat dilihat dari jumlah korban Pekerja Migran Indonesia asal NTT yang tewas di tempat kerja. Selain itu, kata dia, masyarakat NTT juga rentan menjadi korban TPPO karena himpitan kondisi ekonomi. Berikut ini adalah sejumlah temuan Komnas terkait kasus TPPO di NTT.

Jumlah Korban

Pada 2022, data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia NTT mencatat terdapat 120 pemulangan jenazah PMI asal NTT. Sementara itu, sampai 25 Mei 2023, tercatat telah ada 56 jenazah PMI asal NTT dipulangkan melalui Bandara El Tari, Kupang.

Komisioner Komnas HAM Hari Kurniawan mengatakan kebanyakan korban yang tewas tahun ini karena kecelakaan di tempat kerja seperti digigit ular berbisa. “Kalau tahun kemarin karena tenggelam saat perjalanan,” kata dia.

Advertising
Advertising

Modus Baru

Anis Hidayah mengatakan ada modus baru dalam kasus TPPO di NTT. Modus baru tersebut dilakukan dengan cara memanipulasi tujuan perpindahan si korban. “Ada modifikasi tujuan perpindahan,” kata dia.

Dia mengatakan modus tersebut baru berkembang lima tahun terakhir. Menurut Anis, manipulasi tersebut dilakukan setelah Satuan Tugas TPPO mulai rajin melakukan pengawasan di pintu-pintu keluar wilayah NTT, seperti bandara. Karena NTT masuk daftar merah kasus TPPO, Satgas akan menanyakan tujuan penduduk ketika akan berpergian.

Anis mengatakan untuk mengelabui petugas, para perekrut mengirimkan korbannya ke kota-kota transit dengan alasan ziarah atau mendatangi wisuda anak. Dari kota transit itu barulah korban dikirimkan ke luar negeri.

Bekingan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menduga pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang di Indonesia pasti mempunyai bekingan atau pelindung. Bekingan pelaku TPPO tersebut diduga adalah aparat pemerintahan sendiri. “Kami menduga ada oknum negara, yaitu APH (aparat penegak hukum) dan eksekutif lainnya,” kata Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah saat dihubungi, Jumat, 2 Juni 2023.

Anis meyakini hal tersebut sebab pengiriman korban ke luar negeri selalu melibatkan modus manipulasi paspor dan KTP. Menurut dia, tidak ada cara lain membuat dokumen tersebut, selain bekerja sama dengan aparat yang bertanggung jawab menerbitkan dokumen kependudukan tersebut. “Bagaimana cara memalsukan paspor dan KTP secara ilegal kalau tidak ada keterlibatan oknum,” ujar dia.

Saran

Anis mengatakan butuh evaluasi menyeluruh untuk memberantas kasus perdagangan orang di NTT. Menurut dia, selama ini kerja Satuan Tugas TPPO di NTT belum berjalan maksimal lantaran beberapa kendala. Kendala itulah, ujar dia, yang perlu diidentifikasi untuk mencari penyebab mengapa Satgas TPPO belum berjalan secara efektif.

Sementara, Hari Kurniawan mengatakan pencegahan TPPO perlu dilakukan dengan pemberantasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di NTT. Menurut dia, alasan utama warga NTT nekat pergi bekerja di luar negeri tanpa keterampilan adalah himpitan ekonomi. “Perbaikannya perlu dari hulu, bukan hanya hilir,” kata dia.

Rekomendasi Editor: Komnas HAM Soroti Rencana Perombakan Satgas TPPO

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

2 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

13 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

14 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

14 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

15 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

16 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

17 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya