Prabowo Subianto Akan Temui SBY di Pacitan Hari Ini, Apa Agendanya?
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Febriyan
Sabtu, 20 Mei 2023 09:14 WIB
TEMPO.CO, Solo - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, akan bertemu dengan Presiden Indonesia ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Pacitan, Jawa Timur, pada hari ini, Sabtu, 20 Mei 2023. Kemarin, Prabowo bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Solo.
Prabowo mengakui akan bertemu dengan SBY di PacitanSaat dimintai konfirmasi, Prabowo mengakui rencana pertemuan dengan SBY itu. Dia bahkan heran kabar tersebut telah tersebar terlebih dahulu.
"Kok tahu (bakal bertemu SBY Sabtu)?. Iya, besok pagi ke Pacitan," ucap Prabowo kepada awak media saat diwawancara seusai pertemuan dengan Gibran dan relawan Jokowi di Angkringan Omah Semar Solo, Jumat malam, 19 Mei 2023.
Prabowo mengaku hanya silaturahmi
Namun saat ditanya topik yang akan dibicarakan dengan SBY di pertemuan itu, Prabowo enggan mengungkapkannya. Menurutnya pertemuannya dengan SBY itu hanya silaturahmi.
"Beliau kan mantan presiden, beliau senior saya. Dan ini masih Bulan Syawal, masih beberapa hari. Saya ingin halal bi halal," tuturnya.
Rencana pertemuan Prabowo dengan SBY juga dikemukakan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang menyebut pertemuan Prabowo dan SBY dalam rangka silaturahmi Idul Fitri 1444 Hijriah.
Dia bercerita, sedianya pertemuan Prabowo dengan SBY sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Namun, kata dia, baru pekan ini keduanya bisa mencocokkan jadwal.
Selanjutnya, perjalanan singkat hubungan Prabowo dan SBY
<!--more-->
Prabowo Subianto dan SBY bukan sosok yang asing. Keduanya sama-sama lulusan Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) Magelang, Jawa Tengah. SBY yang lulus pada 1973 dengan meraih gelar Adhi Makayasa (lulusan terbaik di angkatannya) merupakan senior satu tingkat di atas Prabowo.
Setelah keluar dari militer, keduanya pun terjun ke ranah politik. SBY mendirikan Partai Demokrat pada 2001 sementara Prabowo sempat bergabung dengan Partai Golkar sebelum akhirnya mendirikan Partai Gerindra pada 2008.
Ajang Pilpres 2009, menjadi persaingan pertama antara SBY dan Prabowo di ranah politik. Saat itu, SBY yang maju bersama Boediono menghadapi Prabowo yang menjadi pendamping Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Satu pasangan lainnya adalah Jusuf Kalla yang menggandeng Wiranto dan diusung oleh Partai Golkar dan Hanura.
SBY-Boediono memenangkan pertarungan pada Pilpres 2009. Gerindra bersama PDIP pun memilih untuk menjadi oposisi pemerintahan SBY periode kedua.
Pada Pemilu 2014, keduanya kembali akur. Demokrat memutuskan untuk mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa untuk menghadapi pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla yang diusung PDIP cs. Kedua partai pun sama-sama memilih menjadi oposisi pada pemerintahan periode pertama Presiden Jokowi.
Gerindra tinggalkan Demokrat dan PKS dengan masuk ke pemerintahan
Lima tahun berselang, pada Pemilu 2019, Demokrat kembali bergabung dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo yang kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai Capres dan Cawapres. Prabowo kembali kalah, kali ini dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Akan tetapi Gerindra meninggalkan sejumlah pendukungnya. Prabowo memutuskan untuk masuk ke koalisi pendukung pemerintah dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Sementara Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap menjadi kekuatan penyeimbang kekuasaan pemerintahan Presiden Jokowi.
Pada Pemilu 2024, kedua partai akan kembali berbeda jalan. Partai Demokrat telah bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai NasDem dan PKS. Koalisi itu telah memberikan dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres.
Sementara Gerindra tetap mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres. Gerindra telah bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, disebut-sebut sebagai kandidat kuat sebagai Cawapres yang akan mendampingi Prabowo.