Kritik Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol, ICW: Rawan Konflik Kepentingan dan Perdagangan Pengaruh

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Febriyan

Jumat, 5 Mei 2023 22:04 WIB

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan) menyatukan tangan usai silaturahmi partai koalisi pendukung pemerintah dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 2 Mei 2023. Dalam silaturahmi tersebut mereka juga membahas kondisi bangsa terkini serta sejumlah isu-isu strategis. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghindari politik praktis untuk kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. ICW menilai peran aktif presiden seperti saat mengumpulkan lima ketua umum partai politik koalisi pemerintahan di Istana Negara Selasa lalu dapat memunculkan konflik kepentingan.

“Bagi ICW sikap Presiden tersebut tidak etis dan akan menimbulkan konflik kepentingan,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, lewat keterangan tertulis, Jumat, 5 Mei 2023.

Kurnia mengatakan sejumlah pihak memang menyatakan bahwa tidak ada pembahasan khusus mengenai Pilpres 2024 dalam pertemuan itu. Namun, dia menilai acara tersebut tidak etis.

Menurut dia, Presiden gagal membedakan urusan publik dengan urusan politik. Sebagai presiden, kata dia, Jokowi seharusnya menjaga netralitas dan tidak turun langsung mencampuri ranah politik praktis.

“Sebab, masyarakat akan bias dalam melihat posisi Jokowi, antara sebagai Presiden atau kader partai politik,” tutur Kurnia.

Jokowi dinilai lebih berhati-hati karena sadar posisinya sebagai pejabat publik dan politikus

Dia berkata buruknya etika politik Jokowi dipertegas oleh ucapannya sendiri setelah pertemuan tersebut. Jokowi setelah pertemuan menyatakan bahwa sebagai pejabat publik sekaligus politikus, mengundang atau diundang elite partai untuk membicarakan politik merupakan hal umrah.

Padahal, menurut Kurnia, dengan kesadaran posisi ganda itu seharusnya Jokowi semakin hati-hati dalam bertindak. Dia menilai potensi konlfik kepentingan dengan menggunakan aset negara untuk kepentingan calon tertentu sangat mungkin terjadi.

Advertising
Advertising

“Konteks terkini rasanya tidak berlebihan jika menyebut Presiden Jokowi selalu bersikap permisif terhadap potensi konflik kepentingan dalam pemerintahannya,” ujar dia.

Dia berkata pertemuan di Istana Merdeka itu bukan satu-satunya langkah Jokowi masuk dalam politik praktis jelang 2024. Dia mengatakan sebelumnya Jokowi juga melakukan pertemuan dengan lima ketua umum partai untuk silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN yang kemudian melahirkan wacana pembentukan Koalisi Besar.

Jokowi, kata dia, juga melakukan pertemuan dengan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono pada Kamis, 4 Mei 2023 di Istana Negara. Menurut Kurnia, rangkaian pertemuan Jokowi dengan elite partai ini berpotensi meruntuhkan independensi sikap Presiden.

Selanjutnya, Jokowi disebut bisa menggerakkan struktur negara untuk memenangkan calon tertentu

<!--more-->

Dia mengatakan langkah politik Jokowi jelang Pilpres 2024 bukan hanya rawan konflik kepentingan, tetapi juga perdagangan pengaruh. Sebab, kata Kurnia, ketika Jokowi mendukung secara terbuka salah satu kandidat, bukan tidak mungkin akan menggerakkan struktur negara untuk mengikuti langkahnya meskipun tidak ada perintah.

Dia menilai gelagat itu sudah terlihat dengan pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Beberapa hari lalu, kata dia, Bahlil meminta kandidat calon presiden untuk berbuat baik kepada Jokowi bila ingin menang Pemilu 2024.

“Ucapan kontroversi ini tentu tidak akan disampaikan bila Presiden mampu menarik diri dari gelanggang politik,” kata dia.

Karena itu, Kurnia mengatakan ICW berharap Presiden Jokowi memahami bahwa dirinya sudah berada di akhir masa jabatan dan tidak mungkin lagi untuk ikut dalam Pemilu. Secara etika politik, kata dia, sudah sepatutnya Jokowi tidak terlibat aktif dalam kontestasi pemilihan rezim berikutnya.

“ICW mendesak Presiden untuk memperhatikan serta menegakkan etika pejabat publik dan menjaga independensi sebagai Presiden,” kata dia.

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

4 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

4 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

14 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

14 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

14 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

14 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

14 jam lalu

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

Keputusan PAN mencabut gugatan PHPU pileg dengan PPP di MK. Diketahui, permohonan tersebut telah ditandatangani Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

15 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

16 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya