HNW Ajak Akademisi Teladani Pendiri Bangsa

Sabtu, 1 April 2023 12:55 WIB

INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengajak para pakar dan akademisi menguatkan komitmen meneladani kenegarawanan para pendiri bangsa, yakni mengedepankan kebhinekaan atau memandang perbedaan sebagai keragaman, bukan pemecah belah.

HNW memberi contoh, tanggal 31 Mei 2023 bertepatan dengan 9 Ramadan dalam penanggalan Islam. Tanggal 9 Ramadan ternyata bertepatan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia digaungkan 78 tahun lalu. Tanggal 9 Ramadan di tahun 1945 jatuh pada tanggal 17 Agustus dalam kalender Masehi.

“Artinya, boleh jadi saat ini kita juga sedang merayakan kemerdekaan Indonesia ke 80 dalam hitungan kalender Hijriyah,” kata Hidayat Nur Wahid saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR dan Bedah Buku “MSDM Dalam Prespektif Islam” bersama Ikatan Doktor Ilmu Manajemen (IKADIM) Universitas Negeri Ruang Abdul Muis DPR Jakarta, Jumat, 31 Maret 2023.

Adanya dua sistem penanggalan pada proklamasi kemerdekaan Indonesia, menurut HNW, menjadi bukti suburnya kebhinekaan bangsa Indonesia. Ia pun melanjutkan kisah keteladanan para pendiri bangsa yang sangat menghargai perbedaan saat perjalanan menuju tercapainya kesepakatan lima sila dalam Pancasila.

Presiden Soekarno menyampaikan pidato tentang Pancasila sebagai dasar dan Ideologi negara pada sidang BPUPK 31 Mei- 1 Juni 1945. Pidato tersebut akhirnya melahirkan dua poros ideologi, yaitu kebangsaan dan keagamaan Islam. Tetapi keduanya bukan saling membelah dan memisahkan, mereka berupaya menemukan kompromi agar kebhinnekaan itu menghadirkan ketunggal ikaan.

Advertising
Advertising

Selanjutnya dibentuklah panitia kecil terdiri dari 8 orang. Oleh Bung Karno, keanggotaan panitia kecil itu diubah dengan alasan tidak seimbang. Karena dari 8 anggota sebanyak 6 merupakan anggota poros ideologi kebangsaan, dan hanya dua orang dari keagamaan.

“Bung Karno memperlihatkan kenegarawanannya, mengubah panitia delapan menjadi panitia Sembilan dengan mengakomodir semua kelompok. Kelompok Sembilan menghasilkan kompromi tentang Pancasila pada 22 Juni, dan dikenal sebagai Piagam Jakarta,” tutur Hidayat.

Ternyata, hasil kompromi Pancasila 22 Juni diprotes oleh masyarakat Indonesia Timur. Dan sesuai prinsip kenegarawanan yg mengedepankan maslahat terbesar, keberatan tersebut diterima, sehingga lahir kesepakatan final Pancasila 18 Agustus. Sila pertamanya berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Inilah hikmah besar yang harus dipelajari dan diteladani dari para pendiri bangsa, terutama oleh kalangan terpelajarseperti IKADIM. Dan oleh MPR maka dilahirkanlah Empat Pilar MPR RI, agar pemahaman terhadap 4 pilar MPR RI selain mensejarah, melanjutkan keteladanan, juga berkemampuan untuk mengawal dan mengawasi perjalanan kebangsaan. Bila ada yang menyimpang bisa diluruskan, dan bila ada masalah bisa dicarikan solusinya,” tutur HNW. (*)

Berita terkait

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

32 menit lalu

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

1 jam lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

5 jam lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

5 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

18 jam lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

1 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Legislator Minta Kapal Ikan Non-Tuna di Pelabuhan Benoa Segera Direlokasi

1 hari lalu

Legislator Minta Kapal Ikan Non-Tuna di Pelabuhan Benoa Segera Direlokasi

Komisi VI DPR dukung percepatan pembangunan Bali Maritime Tourism Hub

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Perkembangan Bisnis Wikinara

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perkembangan Bisnis Wikinara

Wikinara merupakan perusahaan network marketing terdaftar di Kementrian Perdagangan RI yang fokus dalam pemasaran produk nutrisi, kecantikan dan alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

1 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya