Naiknya Kepuasan Terhadap Jokowi Disebut Penyebab Elektabilitas Anies Baswedan Merosot

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 28 Maret 2023 08:00 WIB

Anies Baswedan disambut oleh ratusan kader PKS saat mengikuti arak-arakan dari kawasan Ragunan menuju kantor DPP PKS Jakarta Selatan, Kamis, 23 Februari 2023. Kedatangan Anies ke DPP PKS untuk menghadiri Deklarasi Bakal Calon Presiden yang didukung oleh PKS. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengalami tren penurunan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menduga meningkatnya kepuasan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi penyebab penurunan tersebut.

“Tingkat kesukaan terhadap Jokowi dengan Anies Baswedan itu korelasinya negatif, jadi kalau tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi meningkat, itu yang turun elektabilitas Anies,” kata Burhanuddin ketika dihubungi, Senin, 27 Maret 2023.

Indikator Politik Indonesia menggelar survei elektabilitas calon presiden pada Maret 2023. Indikator Indonesia menyimpulkan bahwa telah terjadi tren penurunan terhadap elektabilitas Anies Baswedan. Dalam simulasi survei 10 nama capres misalnya, elektabilitas Anies melejit pada November 2022 yaitu 23,9 persen suara. Elektabilitas itu kembali naik pada survei Desember 2022 menjadi 24 persen suara, namun turun kembali menjadi 23,1 persen pada Februari 2023. Elektabilitas itu terus turun menjadi 22,5 persen pada survei Maret 2023.

Hasil survei terakhir membuat posisi Anies disalip oleh elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang kini bertengger di posisi kedua. Adapun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi pertama.

Menurut Burhanuddin, hasil survei yang diperoleh Anies berbanding terbalik dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi. Data Indikator Politik menunjukkan pada survei November 2022, tingkat kepuasan Jokowi relatif rendah yakni berada di posisi 66 persen. Pada saat yang sama itu, elektabilitas Anies berada di tingkat tertingginya. Sebaliknya, ketika tingkat kepuasan terhadap Jokowi meningkat menjadi 73 persen pada survei bulan Maret 2023, elektabilitas Anies justru melorot.

Advertising
Advertising

“Ketika approval rating Jokowi turun yang mendapat insentif secara elektoral adalah Anies Baswedan, masalahnya selama beberapa bulan terakhir approval rating Pak Jokowi meningkat. Nah itu jadi kabar buruk untuk Anies Baswedan,” kata Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, korelasi antagonis antara tingkat kepuasan terhadap Jokowi dengan elektabilitas Anies dapat dimaklumi. Dia menganggap Anies selama ini mencitrakan dirinya sebagai figur yang membawa narasi perubahan. “Anies mempersepsikan dirinya sebagai figur alternatif, figur yang dianggap sebagai tokoh oposisi utama,” kata dia.

Pengajar di Universitas Paramadina itu mengatakan citra yang dipilih oleh Anies itu di satu sisi akan menyulitkan posisinya, terutama ketika tingkat kepuasan terhadap Jokowi meningkat. “Bagaimana mau jualan perubahan ketika 73 persen masyarakat puas,” tutur Burhanuddin.

Dia mengatakan ketika kepuasan terhadap Jokowi meningkat, maka ruang gerak Anies sebagai pembawa narasi perubahan akan menyempit. Dalam kondisi itu, kata dia, Anies terpaksa hanya memperebutkan segmen pemilih minoritas, yakni mereka yang tidak puas dengan Jokowi.

Untuk membenahi penurunan elektabilitas ini, Burhanuddin menyarankan Anies untuk lebih fleksibel dalam melakukan kampanye. “Karena kalau terlalu mengambil segmen perubahan itu agak repot karena basis mereka yang menginginkan perubahan minoritas, minimal dalam beberapa bulan terakhir ini,” ujar dia.

Pilihan Editor: PKS-NasDem Bilang Begini Soal Elektabilitas Anies Baswedan Turun

Berita terkait

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

28 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

Dewa KPK putuskan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti lakukan pelanggaran kode etik. Berikut sejumlah kontroversi Ghufron, termasuk soal Kaesang.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Divonis Langgar Etik, Pernah Sebut Kaesang Tidak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

9 jam lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Divonis Langgar Etik, Pernah Sebut Kaesang Tidak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Dewas KPK vonis Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti melanggar kode etik dan menjatuhkan sanksi sedang berupa teguran tertulis dan pemotongan gaji.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Pernah Jadi Saksi Ahli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Sengketa Pilpres 2024 di Sidang MK

9 jam lalu

Faisal Basri Pernah Jadi Saksi Ahli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Sengketa Pilpres 2024 di Sidang MK

Faisal Basri pernah menjadi saksi ahli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sengketa Pilpres 2024 di Sidang MK. Berikut beberapa pon yang disampaikannya.

Baca Selengkapnya

Asisten Khusus Prabowo dan Deretan Jenderal di Tim Pemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin

10 jam lalu

Asisten Khusus Prabowo dan Deretan Jenderal di Tim Pemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Asisten khusus Prabowo ditugasi membantu memenangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati OKU Timur Raih Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI

11 jam lalu

Bupati OKU Timur Raih Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI

Penghargaan dan tanda kehormatan tersebut diberikan karena Bupati OKU Timur dinilai berhasil melakukan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UKM di Bumi Sebiduk Sehaluan.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Cerita Pendekatan ke Pendukung Anies Baswedan

12 jam lalu

Pramono Anung Cerita Pendekatan ke Pendukung Anies Baswedan

Pramono Anung bercerita soal mendekati tokoh-tokoh yang mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung-Rano Karno akan Temui Anies Baswedan dalam Waktu Dekat

13 jam lalu

Pramono Anung-Rano Karno akan Temui Anies Baswedan dalam Waktu Dekat

Pramono Anung-Rano Karno telah merencanakan pertemuan dengan Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Rencana Jokowi Reshuffle Kabinet Jelang Lengser Tak Efektif

17 jam lalu

Pengamat Sebut Rencana Jokowi Reshuffle Kabinet Jelang Lengser Tak Efektif

Rencana reshuffle hanya untuk mengisi kekosongan di tubuh kabinet Indonesia Maju, setelah Pramono dan Risma mundur karena maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Batal Panggil Kaesang Pangarep, Ini Kata Ahli Hukum Pidana UI

18 jam lalu

KPK Batal Panggil Kaesang Pangarep, Ini Kata Ahli Hukum Pidana UI

Ahli Pidana UI menilai KPK bisa memanggil Kaesang Pangarep berdasarkan undang-undang.

Baca Selengkapnya

DPP PKB Sedang Rekrutmen Figur Ketua Harian, Ini Syaratnya

19 jam lalu

DPP PKB Sedang Rekrutmen Figur Ketua Harian, Ini Syaratnya

PKB menyatakan susunan kepengurusan periode 2024-2049 yang beredar di publik belum final.

Baca Selengkapnya