TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024 usungan Koalisi Perubahan mengalami penurunan. Hasil survei teranyar Indikator Politik Indonesia menunjukkan Anies menempati peringkat ketiga dari yang sebelumnya berada di posisi kedua. Anies berada di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Bagaimana komentar Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Partai NasDem soal penurunan elektabilitas Anies? Berikut hasil rangkuman wawancara Tempo.
PKS: Itu biasa
Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf mengatakan partainya tidak tidak ambil pusing dengan hasil survei tersebut. Menurut Muzammil, tiap lembaga survei punya hasil yang berbeda-beda.
“Itu biasa. Survei terhadap PKS juga sering terjadi seperti Itu. Dan realita Pemilihan Umum, hasil PKS hampir dua kali lipat dari hasil survei,” kata Muzammil kepada Tempo, Senin, 27 Maret 2023.
Menurut dia, hal yang penting adalah kerja partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan terus berjalan. Koalisi yang digawangi oleh PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat ini tengah membahas sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) bagi Anies.
Jika pasangan calon yang dijagokan pada 2024 sudah lengkap, kata dia, maka dukungan masyarakat akan semakin besar. “Kalau pasangan bacapres dan bacawapres terpenuhi, saya kira masyarakat justru akan sangat menaruh harapan kepada calon kami, insya Allah,” kata Muzammil yang juga perwakilan tim kecil Koalisi Perubahan.
NasDem: Jadi cambuk
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menyebut pihaknya akan menjadikan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut elektabilitas Anies menurun sebagai bahan evaluasi. Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies merosot menjadi 21,3 persen hingga berada di urutan ketiga.
"Semua hasil survei selalu menjadi perhatian kami. Khusus survei indikator ini akan menjadi materi utama evaluasi kami akhir Maret ini," ujar Hermawi saat dihubungi Tempo, Senin, 27 Januari 2023.
Selanjutnya: Hermawi menyebut survei merupakan gambaran…