Gubernur NTT Canangkan Budidaya Daun Kelor untuk Atasi Kemiskinan

Editor

Amirullah

Selasa, 21 Maret 2023 07:31 WIB

Viktor Bungtilu Laiskodat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyebut akan menggenjot budidaya daun kelor di provinsi yang dipimpinnya. Ia mengatakan daun kelor bisa menjadi solusi penurunan stunting dan pengurangan angka kemiskinan di Nusa Tenggara Timur.

Viktor Laiskodat menyebut daun kelor sebagai tanaman ajaib yang banyak khasiatnya. Sebab, menurut dia, daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada produk hewani atau tanaman lainnya.

"Cukup di-google, 4 kali melebihi susu kalsiumnya, melebihi pisang kandungan potassiumnya, melebihi jeruk vitamin c, melebihi nanas, wortel, semua lebih," kata Laiskodat saat berpidato acara pencegahan stunting TNI AU di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, Senin, 21 Maret 2023.

Selain itu, Laiskodat menyebut daun kelor mudah tumbuh di Nusa Tenggara Timur. Sehingga, ia mengatakan hal tersebut akan memudahkan budidaya daun kelor untuk menjadi komoditas di Nusa Tenggara Timur.

"Tumbuhan ini datang dari Himalaya, India Utara. Tapi di Nusa Tenggara Timur tumbuh liar," ujar dia pada

Advertising
Advertising

Laiskodat juga mengatakan daun kelor juga bisa digunakan untuk mengurangi kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. Sebab, menurut dia, budidaya daun kelor itu sangat mudah dan murah untuk dilakukan.

"Karena itu kemiskinan di NTT bisa dipotong salah satunya lewat kelor. Satu kilogram daun kelor basah, harganya 5-7 ribu. Itu pohon kalau ditanam bisa, empat bulan sudah dapat dipanen daunnya. Kita tidak panen buah, tapi daun. Jadi semakin berdaun, semakin banyak uang," ujar politikus Partai Nasdem tersebut.

Oleh sebab itu, Laiskodat meminta kepada seluruh prajurit TNI dan pegawai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk ikut mensukseskan rencana tersebut. "Kami mengharapkan pemerintah, kementerian, BKKBN juga bantu juga untuk semua pegawai di BKKBN mau ngomong stunting wajib makan kelor," ujar dia.

Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki angka stunting tertinggi. Data Badan Pusat Statistik tahun 2022 menyebut Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi dengan angka stunting tertinggi yaitu 35,3 persen.

Pilihan Editor: Jokowi Diminta Izinkan Polisi Periksa Hakim MK Usai Guntur Hamzah Langgar Etik

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

10 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

5 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

7 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

7 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

11 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

11 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

15 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

15 hari lalu

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya