TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan pekerjaan rumah atau PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Jokowi mulanya mengungkapkan potensi puncak bonus demografi Indonesia yang akan terjadi pada sekitar 2030-an. Pada saat itu, 68 persen penduduk Indonesia berusia produktif. Oleh sebab itu, kesehatan menjadi hal yang penting.
"Seperti tadi disampaikan Pak Menkes (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin), pintar pintar pintar tapi enggak sehat, mau apa?" ujar Jokowi dalam sambutannya di acara Raker Kesnas 2024 yang dipantau secara daring pada Rabu, 24 April 2024.
Dia menuturkan, peluang bonus demografi tidak boleh dibiarkan hilang. Sehingga para tenaga kesehatan memiliki peran signifikan untuk mencapai sebuah masyarakat yang sehat bagi Indonesia maju.
"Kita masih punya PR-PR besar," kata Jokowi.
Pertama, adalah stunting. Dia mencatat, angka Stunting sudah turun dari 37,6 persen pada 10 tahun lalu menjadi 21,5 persen pada akhir 2023.
"Sudah turun hampir separuh, tapi harusnya kita mencapai paling tidak tahun ini 14 persen," beber Jokowi.
Kedua, adalah kematian akibat penyakit tidak menular. Jokowi mengungkapkan stroke menjadi penyakit tidak menular terbanyak yang menyebabkan kematian.
"Sampai 338 ribu kematian per tahun akibat stroke," tutur mantan Wali Kota Solo ini.
Penyakit penyumbang kematian berikutnya adalah jantung. Kira-kira, kata dia, ada 300 ribu kematian akibat penyakit jantung di Indonesia.
"Dan yang ketiga kanker," beber Jokowi.
Pilihan Editor: Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan