Atasi Krisis Pangan di Pulau Masalembu, Gubernur Jatim Kirim KRI Malahayati Bermuatan Logistik

Rabu, 1 Maret 2023 19:29 WIB

KRI Malahayati-362 memiliki kecepatan maksimal rata-rata kapal 23,75 knot dan mampu melakukan manuver normal dan ekstrem dengan baik. Modernisasi kapal ini mencakup platform, sistem senjata dan komando (sewaco), termasuk modernisasi sistem pendorong kapal. PT PAL

TEMPO.CO, Sumenep- Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI Malahayati berlayar dari Dermaga Lantamal Surabaya menuju Pulau Masalembu, Rabu sore, 1 Maret 2022.

Kapal yang baru diresmikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu sedang dalam misi menyuplai bahan pangan untuk warga di pulau yang masuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Dilepas langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, KRI Malahayati memuat banyak kebutuhan pokok. Diantaranya 25 ton beras, 1000 liter minyak goreng, 5 ton gula, 10 ribu bungkus mie instan termasuk juga ratusan tabung elpiji.

Langkah Pemprov Jatim ini diambil setelah mendapat laporan lhwal krisis bahan pangan yang dialami warga Masalembu. Krisis itu dipicu terjangan badai yang membuat mobilitas perekonomian di sana lumpuh.

Anggota DPRD Sumenep asal Masalembu Darul Hasyim Fath membenarkan keberangkatan KRI Malahayati tersebut. Dia mengatakan butuh 12 jam bagi KRI untuk mencapai Masalembu.

Advertising
Advertising

"Atas nama konstituensi, saya menyampaikan sikap respek dan terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah menunjukkan political will dan bukti negara hadir di tengah balada rakyatnya, sekali lagi terima kasih," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Badai yang menerjang Pulau Masalembu ini telah berlangsung selama lebih dari tiga pekan. Dan selama itu pula tak aktivitas warga terhenti. Yang nelayan tak bisa melaut, yang berdagang tak kulakan. Situasi inilah yang memicu krisis bahan pangan seperti beras dan elpiji.

Warga yang kehabisan beras, terpaksa memakan singkong atau pisang sebagai penganan pengganti. Iba, warga menuturkan, sebenarnya warga di sana paham bahwa tiap tahun selama 4 bulan dari Desember hingga Maret badai pasti datang menerjang.

Namun, tahun ini badai berlangsung terus-menerus alias tanpa jeda. Sehingga warga tidak mengantisipasinya dengan persediaan bahan pokok yang cukup. "Biasanya badai paling lama seminggu setelah itu reda, tapi sekarang terus menerus dan waktunya tak menentu, warga jadi takut melaut," tutur Iba.

Pilihan Editor: Pulau Masalembu Dilanda Badai, Warga Alami Krisis Bahan Pangan

Berita terkait

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

3 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

3 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

9 hari lalu

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

9 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

10 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

14 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

14 hari lalu

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

15 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

18 hari lalu

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

20 hari lalu

Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.

Baca Selengkapnya